Rahasia Terbesar

323 16 0
                                    

Audy membuka matanya dan melihat ponsel melihatkan notif dari cowok nya siapa lagi kalau bukan Mark Levin.

Tinggal beberapa hari lagi mereka berdua akan melaksanakan pertunangan. Pasangan yang sudah dinantikan oleh banyak orang, keduanya sudah sangat siap untuk hari H. 

Selama ini mereka melakukan hal yang dilakukan pasangan biasanya. Seperti makan es krim, membaca buku bersama di perpustakaan, menaiki sepeda di taman, dan hingga bisa membuat setiap wanita ingin merasakan semua hal ini.

Rebecca dan Raka juga sampai detik ini masih bersama, namun Raka memilih pergi ke Perancis untuk melanjutkan study nya dan Rebecca menetap di Indonesia namun berbeda kota dengan kakaknya. Keuangan keluarga Mark juga sudah stabil dan bahkan sangat membaik.

Mark dan Audy juga melanjutkan study nya di satu universitas dan mengajar mimpi satu sama lain. Yerin dan Vito bersama - sama pergi ke Australia untuk melanjutkan study nya, sedangkan Nandan masih sama jomblo namun ia mulai menemukan takdir nya yaitu wanita yang ia temui di taman.

Semua akan bertemu pada masanya dan akan berpisah pada masanya, yang mengartikan semua ada pada masanya dan saatnya. 

__________________

"Hai babe." - Mark 

Audy menoleh dengan memegang es krim di tangannya.

Mark segera menghampiri Audy yang terlihat sedang menunggu Mark sedari tadi.

"Lama ya, maaf sayang kamu capek banget kayaknya." ucap Mark dengan mengelus pucuk kepala pacarnya itu 

Mereka memilih kembali ke rumah dan menyantap hidangan masakan Mama Audy. 

"Wah tan, masakannya makin enak." puji Mark dengan memberi dua jempol 

Mama Audy hanya tersenyum dan kembali ke dapur untuk mengangkat telepon dari seseorang. 

"Mau tambah ga?" Audy menatap Mark 

Mark menggeleng dan meminum air yang disebelahnya.

"Ya udah aku ke belakang dulu ya, kamu ke ruang tamu aja aku nyusul nanti."

Mark mengiyakan ucapan Audy dan pergi menuju ruang tamu, dan Audy berjalan ke arah dapur.

"Ya pokoknya untuk pas acaranya saya minta untuk tidak ada gangguan sebisa mungkin,"

"Saya tau, nah iya boleh juga. Lakukan jangan hanya bicara. Walau dia bukan anak kandung saya, tapi saya sangat menyayangi dia seperti anak kandung saya sendiri, kamu paham?" 

Audy mencoba tenang dengan membawa beberapa piring di tangannya agar tidak jatoh. 

"Astaga Audy." ucap Mama Audy dengan membelakkan matanya 

"Audy taruh aja piringnya biar Mama yang cuci." ucapnya dengan menatap Audy dan takut anaknya mendengar semua pembicaraan di telepon tadi 

Audy meletakan piring kotor tadi dan pergi meninggalkan dapur. Ia berlari ke ruang tamu dengan muka yang dipaksakan senyum namun Mark mengetahui bahwa pasti sesuatu terjadi pada pacarnya.

"Mark aku nginep di apartemen kamu ya." ucap Audy dengan nada datar namun terdengar seperti memohon 

Audy menggandeng Mark untuk cepat keluar dari rumahnya pada saat Mark ingin berpamitan dengan orang tua Audy.

Mark menjalankan mobil dan segera pergi ke apartemen miliknya, dan Audy masih mencoba menahan air matanya. Tangan Mark menggenggam erat tangan Audy dengan maksud menenangkan gadis itu.

"Cerita hal yang mau kamu ceritain ke aku, kalo gak mau cerita gak papa sayang." celetuk Mark 

Audy menoleh menatap Mark dengan menatap sendu. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY SWEET BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang