"Kamu adalah alasan aku untuk bangun tiap pagi"
"Beribu malam yang aku lewati, ribuan hari yang aku jalani, dan sebanyak itu juga aku memikirkan mu"
"Angin malam bertiup menyambut,dan kamu jadi bulan untukku"
Angin pantai yang berhembusan melewati tubuh kedua insan itu, dan langit menjadi saksi ketika kedua orang itu telah menjadi pasangan.
"Sekarang aku bakal jaga kamu buat sekarang dan seribu tahun lagi" -Mark
"Janji ya" -Audy
KRINGG!!!
Alarm Mark berbunyi tepat di samping kanan nya, Rebecca yang meletakannya di sebelah telinga kakaknya itu.
"Asuu, bom ya bom" ucap Mark sambil memasang muka panik
Tawa dari mulut Rebecca membuat Mark berhenti menoleh ke kanan dan kiri, dan hanya menjatuhkan badanya ke kasur lagi lalu menarik selimutnya.
"Lagi mimpi indah juga, ganggu bat bangsat" -Mark"Mimpi apa sih emang? Nikah sama miper ya? " -Rebecca
"Au.. " -Mark
"Hah!? Audy? Sumpah hah beneran lo mimpi nikah sama Audy kak? Aminn dehh semoga aja beneran ga cuman di mimpi aja" -Rebecca
"Punya adek bacot banget ya ah elah, cepet nikah sana lu sama Raka biar rumah ga berisik gini" ucap Mark dengan mengacak rambutnya menandakan ia frustasi
Hal itu membuat tawa dari mulut Rebecca pecah seketika dan hanya mendapat tatapan sinis dari Mark.
"Pergi sana ah, gue sleding juga lu lama-lama dek" Mark mendorong Rebecca untuk keluar dari kamar nya
Rebecca terdorong ke arah pintu kamar Mark dan hanya menyisakan senyum dari bibir gadis berumur 16 tahun itu.
"Jangan gitu bang nanti lu bakal kangen sama adek lo yang cantik jelita membahana badai angkasa sejagad raya Indonesia ini" -Rebecca
"Najis dah gua ama lu dek, pd lu selangit" -Mark
"Nanti pas gue dah nikah pasti lo bakal kangen bacotan gue, kejahilan gue, kenakalan gue, dan lu bakal paling sering telfon gue nanti" -Rebecca
"Pergi argh, gue lempar hp juga lo dek" -Mark
"Lumayan buat bayar utang gorengan di bude kantin" -Rebecca
Mark meraba meja di sebelahnya dan segera mengambil ponselnya lalu melemparkan ke arah Rebecca, Rebecca langsung lari dari depan pintunya.
"Gue ga bego kali, case doang padahal" ucap Mark dengan smirk nya
______~
"Woi pagi-pagi dah tidur aja lo dikelas" -Raka
"Bacot lu tai" -James
"Santai-santai ngegas mas nya" ucap Raka yang diakhiri dengan tawa nya
Raka beralih ke meja nya, ia mendudukkan pantatnya di kursi yang bercoretkan tipe-x dan bertuliskan R2.
R2 singkatan dari Raka dan Rebecca, lumayan bucin juga untuk kali ini.
"Pagi anak-anak, keluarkan buku catatan kalian kita akan belajar materi baru" ucap bu Eva guru matematika
"Ibu mau tau ga kalo otak saya bisa ngomong dia bakal ngomong apa? " -Raka
"Apa emangnya? " -bu Eva
"Ruang penyimpanan telah penuh, beberapa sistem telah rusak" -Raka
Situasi kelas saat ini menjadi seperti pasar karna baru saja Raka mencoba melucu. Mark pun yang biasanya diam saja saat ini Raka berhasil membuatnya sedikit tertawa.
"Heh berisik kali, macam pasar saja kelas kalian ini" -bu Eva
"Ei ibu suka yang sepi ya, kuburan sepi itu bu ayok mengajar disana saja" -Raka
Kelas yang sudah hening karena omelan bu Eva, sekarang menjadi berisik lagi yang dipenuhi oleh tawa para murid dikelas itu.
"Aih pusing pala ku ini, sudah-sudah kerjakan halaman 64 nomer 1 bagian B, nomer 6 bagian A, dan nomer 10 bagian B dan C" -bu Eva
"Bu saya ijin ke toilet" -Mark
"Silahkan" -bu Eva
Mark berjalan keluar kelas, ia sebenarnya tak ingin ke toilet tetapi ia ingin pergi ke kelas Audy untuk menemuinya.
"Pstt, eh sini" ucap Mark dengan gerak tangannya memanggil Audy yang berada di dalam kelas
"Hah, apaan ngapain lo disitu bego? " ucap Audy tanpa suara
Rebecca melihat Audy dan Mark sedang berbicara, ia tak mau Audy kali ini kena marah guru lagi, akhirnya ia berfikir sesuatu.
"Pak, Audy ijin ke toilet ya" -Rebecca
"Ya sudah sana" -pak Franz
"Heh, kok gue? " ucapnya pada teman sebangkunya itu
"Biar lo ngomong sama Mark enak dan ga keganggu" -Rebecca
"Yodah thanks ya bec" ucap Audy
Audy berjalan keluar kelas dan kemudian menarik tangan Mark menuju taman sekolah
______~
"Beneran ya lusa kamu ke Indo, biar aku jemput kamu di bandara"
"Iya sayang, kamu bukannya sekolah?"
"Gampang kalo itu mah, yang penting nanti aku yang jemput kamu di bandara ya"
"Ya udah terserah kamu ya. Udahan dulu ya telponnya aku dipanggil mama buat makan"
"Ya udah sana makan yang banyak"
"Bye sayang"
"Bye"
Tuttt..
"Bentar lagi Chelia bakal ke Indo, enaknya gue kasi kado apaan ya" -Andrew
Hati Andrew pun sedang berbunga-bunga, ia senang bahwa ia tahu pacar nya akan datang ke Indonesia lagi 2 hari lagi.
_____~
"Hei, kita mau kemana lagi? " ucap Joshua
"Aku laper nih makan aja ya" -Chelia
"Ya udah ayok, makan apa? Pizza ya" sahut lelaki itu lagi sambil merangkul Chelia
"Terserah kamu aja deh" -Chelia
______~
"Ngapain tadi lo ke kelas gue? " -Audy
Mark tak punya alasan khusus untuk ia menemui Audy, ia hanya rindu pada gadis itu. Tapi tak mungkin jika Mark mengakui ith di depan Audy.
"Gue cuma emm cuma mau ngajak lo nonton nanti pas pulang sekolah, mau ga? " -Mark
"Kesambet apa nih bocah tiba-tiba ngajakin gue jalan. Mana cuma berdua lagi kan, bisa baper banget dong ini aduh" -batin Audy
"Bolee tuh, asal lo yang bayar ya eheheh" -Audy
"Hmm yodah sana masuk kelas jangan lupa nafas" -Mark
Mark berjalan meninggalkan Audy di bangku taman, ia akan menenangkan jantung nya yang sedari tadi seperti dangdutan.
"Huh" -Mark
"Mark lucu banget sih" ucap Audy
____________________________________
-kenapa gue tiba-tiba bisa ngajak Audy nonton sih, duh bego tolol ah -Mark
-kesambet apaan tuh bocah tadi -Audy
-mereka ngomongin apaan ya- Bianca
-Bentar lagi Chelia pulang, pasti Audy seneng denger kabarnya- Andrew
-Gue ajak Joshua ke Indo ga ya- Chelia
____________________________________
Misi, jangan dibaca aja yaa, kasi bintang juga dong :) vote sm comment juga yaa 💜

KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET BOY
RomanceLelaki yang berparas tampan, tinggi dan berperilaku dingin terhadap semua wanita di sekolahnya walau banyak yang mencoba mendekatinya. Namanya Mark Levin. Pada akhirnya hadirlah siswi cantik yang mampu membuat mata lelaki tak berhenti memandangnya...