Bab 10 : Prejudice

25 1 0
                                    

Jantung, harap tenang. Ini ujian:(
Arabelle Ellora Zaviera

❤❤❤

Ara mengangkat kepalanya untuk melihat seseorang yang berbicara kepadanya. Setelah tau orang itu, ia hanya mendengus malas.

"Menurut lo?" jawab Ara dengan ketus.

Cowok itu hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gue duduk sini ya babe" ucap cowok itu langsung duduk di depan Ara.

"Siapa yang nyuruh lo duduk situ?" balas Ara dengan nada dinginnya. Ia melempar tatapan tak suka kepada cowok didepannya.

"Gaada sih hehe. Jangan galak-galak dong, entar gue makin cinta" kata cowok itu dengan senyum menggoda.

Ara hanya memutar bola matanya malas lalu kembali bermain dengan ponselnya.

"Calvin, aku cariin dari tadi tau! Taunya malah disini. Loh dia siapa?" tanya seorang perempuan yang tiba-tiba datang dan menggamit lengan Calvin.

Perempuan itu menggunakan dress ketat warna merah diatas lutut yang memperlihatkan belahan dada atas nya, higheels warna senada dengan baju yang dipakai, lipstik merah yang tampak menor, bedak super tebel yang ngga akan hilang walau disikat 10x.

Perempuan itu melihat Ara seperti menilai.

Cantikan gue kali -batin perempuan itu sinis-

"Kenalin babe dia Ara. Ra ini Chelzy" kata Calvin memperkenalkan.

"Lo siapanya Calvin ha?" tanya Chelzy dengan nada tak suka.

Ara tidak menggubris obrolan kedua orang didepannya. Ia tetap bermain ponsel, melihat home instagram nya dan menyukai foto-foto yang di posting teman-temannya.

Chelzy kesal setengah mati dengan cewek itu.

Brak

"Kalo ditanya tu dijawab. Lo budek?" tanya Chelzy kesal kepada Ara.

Ara menatap datar perempuan di depannya lalu tersenyum miring.

Cabe-cabean goceng dasar

"Penting?" tanya Ara masih dengan smirk nya.

"Lo tuh yaa.." Chelzy sangat geram dan ingin menjambak rambut Ara yang panjang. Tapi niatnya ditahan oleh Calvin.

"Cukup Chel. Kita pergi dari sini aja. Gue pamit Ra. Jangan kangen" ucap Calvin berlalu pergi dari tempat duduk Ara sambil menarik tangan Chelzy yang terlihat sedikit memberontak.

Ara hanya memutar bola matanya malas.

Kedua teman mereka datang membawa seblak dan milkshake strawberry.

"Eh Ra tadi siapa yang dateng?" tanya Celin penasaran karena saat akan kembali ke tempat duduk Ara, ia melihat cowok dan cewek pergi.

"Ga kenal" jawab Ara sekenanya lalu mulai melahap makanan di depannya karena sudah lapar.

Kedua temannya saling berpandangan sebentar lalu mengangkat bahu. Mereka akhirnya tidak memperpanjang topik itu lagi.

Ketiga gadis itu makan dengan tenang. Sesekali Marsha berceletuk dengan suara kerasnya lalu mereka tertawa. Banyak yang memperhatikan mereka bertiga tapi hanya diacuhkan saja.

Selesai makan mereka tidak langsung pulang. Tak terasa mereka duduk ditempat itu sampai pukul 9 malam.

"Pulang kuy! Udah malem nih" ajak Marsha kepada kedua temannya.

ARAVIN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang