Karna khawatir itu tandanya peduli dan buat gue itu adalah keharusan yang entah sejak kapan gue lakuin.
Adelino Ravindra Renfred❤❤❤
Seorang gadis cantik mulai membuka kelopak matanya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Irisnya menatap sekeliling ruangan yang asing. Walaupun sedikit gelap, tapi ruangan itu tampak kotor dengan debu-debu yang menempel. Ditambah juga udara yang sedikit pengap membuat Ara sedikit merasakan sesak.
Ara menerka-nerka dimana keberadaannya sekarang. Mungkinkah ia berada di gudang? Entahlah.
Ara menggerakkan badannya. Seketika itu juga ia memekik kesakitan.
"Aww.."
Gadis itu melihat ke arah kakinya yang tampak lebam. Kepalanya juga terasa berputar. Seluruh badannya rasanya remuk. Rintihan kecil terdengar sesekali. Ia berusaha berdiri, tapi kakinya tidak bisa diajak kompromi. Akhirnya gadis itu duduk lagi.
Saat itu juga, terdengar suara pintu dibuka. Beberapa langkah kaki masuk ke dalam ruangan itu, terlihat dari ekor mata Ara.
"Bangun juga nih putri tidur kita" ucap seorang gadis dengan senyum miring dan bersedekap tangan di depan dada.
Ara diam tidak menjawab. Mencoba menebak siapa orang yang berbicara itu karena diruangan ini remang-remang. Tapi nihil, ia tidak bisa menebaknya karena pusing masih dirasakannya.
"Enaknya kita apain nih gengs?" ucap perempuan itu lagi kepada orang lainnya yang tengah berdiri menatap Ara.
"Siapa lo?" tanya Ara dengan nada dinginnya.
"Yakin lo ngga tau gue siapa?" balas cewek itu menantang Ara.
"Lah emang situ penting?" ejek Ara masih dengan wajah datarnya.
Cewek itu mengepalkan kedua tangannya. Ia berjongkok di depan Ara sambil memegang kasar dagu Ara. Kuku panjang cewek itu tertancap sempurna di pipi Ara.
"Lo berani sama gue?" desis cewek itu dengan marah.
"Ngapain gue takut sama lo?" balas Ara lagi.
"Lo tuh bener-bener ya!!" murka cewek itu menghempaskan dagu Ara dengan kasar.
Ara sedikit terdorong ke belakang. Tapi ia kembali menghadap ke depan dengan wajah datarnya lagi.
"Gue udah peringatin lo jangan ganjen sama cowok gue. Tapi lo ngga dengerin peringatan gue. Sekarang kita liat apa yang bisa gue perbuat sama lo!" kata cewek itu dengan tersenyum kemenangan.
Plak
"Buat lo yang udah bikin gue sama Calvin putus!"
Plak
"Buat lo yang ganjen sama Ravin!"
Plak
"Buat lo yang berani ngelawan gue"
Ara memegangi pipinya yang terasa panas. Pipi sebelah kanannya menerima tamparan 2 kali dan menyebabkan sudut bibirnya mengeluarkan darah.
Sebisa mungkin Ara tetap memasang wajah datarnya. Ia tidak mau terlihat lemah di hadapan orang yang mencelakainya ini.
"Gengs sekarang!" komando cewek itu kepada kedua temannya yang berdiri di belakang.
Seketika itu juga Ara merasakan sesuatu menimpa atas kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARAVIN [ON GOING]
Roman pour AdolescentsUPDATE TIDAK PASTI KAPAN^^ Ada beberapa kata-kata kasar. Maaf✌ ❤❤❤ Gimana jadinya seorang Adelino Ravindra Renfred mengenal Arabelle Ellora Zaviera hanya gara-gara masalah konyol di depan gerbang sekolah? Apakah Ara bisa menghilangkan trauma nya yan...