Archernar

14.4K 1.7K 32
                                    

(*) Achernar merupakan bintang yang cemerlang, berwarna biru tipe B yang terletak pada jarak 144 tahun cahaya dari Bumi. Meskipun digolong sebagai bintang katai, bintang ini memiliki kecemerlangan 3,000 kali Matahari. Sampai bulan Maret 2000, Achernar dan Fomalhaut merupakan bintang magnitudo tingkat pertama yang cukup terpencil. Juga Archenar Bintang Lonjong yang ditemukan.

Malam itu hujan turun begitu deras. Bintang langsung mandi tanpa peduli dia kedinginan atau tidak. Rasanya tubuhnya memang butuh kesegaran untuk hari ini.

Selesai mandi, baru dia merasakan tubuhnya lemas serta kepalanya pening. Di ruang tamu panti, Ibu Ningsih menemani Senja dan Jingga mengobrol.

"Sebentar ibu panggil dulu  Bintangnya ya." Ujarnya.

Ibu Ningsih langsung masuk ke kamar Bintang dan mendapati putri angkatnya itu sedang tidur.

"Loh, Kok kamu tidur? Masih ada Senja di luar." Ujar Ibu.

"Kepala Bintang pusing banget bu." Jawabnya, Sambil memejamkan matanya.

Ibu Ningsih memegang kening Bintang yang ternyata panas.

"Kata ibu apa, Tadi harusnya mandi air hangat. Beginikan jadinya, Besok kamu kerja bagaimana?"

Bintang hanya memejamkan matanya, Tidak menimpali omelan ibunya.

"Bintang, Butuh istirahat aja Bu. Bilang aja kepada Senja, Bintang sudah tidur." Ujarnya.

Ibu Ningsih pun keluar untuk memberitahukan kepada Senja dan Jingga.

"Mana Bintangnya Bu?" Tanya Jingga.

"Dia pusing, Sepertinya karena kehujanan. Jadi sudah istirahat. Mohon maaf, Jadi Bintang tidak bisa menemui kalian lagi."

"Ahh, Tidak apa-apa Bu, Lain kali aku akan membicarakannya dilain waktu. Kami pamit kalau begitu."

Jingga berdiri untuk bersiap meninggalkan panti, Hujan sudah sedikit reda. Hanya Senja yang masih duduk diam di sana.

Ibu Ningsih menghampirinya dan duduk di sampingnya.

"Bintang tidak kenapa-kenapa. Pulanglah. Sudah malam, Kasihan Jingga."

Senja mengangguk dengan senyuman yang sekarang mudah tercetak diwajah tampannya.

Mereka pamit meninggalkan panti. Di dalam mobil Senja tidak berbicara sama sekali. Matanya fokus terhadap jalanan basah yang dilalui mobilnya.

"Ada yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Jingga.

"Tidak ada." Jawab Senja sambil tersenyum.

Jingga melirik wajah Senja dari samping, Tak nampak apapun dari ekspresi wajahnya, Tapi Jingga seperti tahu apa yang berkecamuk di dalam hati lelaki ini.

Sesampainya di depan kediaman Jingga. Senja ikut turun.

"Aku langsung pulang." Ujar Senja.

Jingga mengangguk dengan berharap ada pelukan atau kecupan sayang dikeningnya, Tapi itu hanya angannya saja. Kekasihnya itu berlalu begitu saja.

Senja melajukan mobilnya dengan cepat kembali ke Panti. Sesampainya di sana, Dia langsung mengetuk pintu panti asuhan ini.

"Senja?" Tanya Ibu Ningsih melihat Senja kembali lagi.

"Bagaimana keadaan Bintang Bu?" Tanya Senja tanpa basa-basi.

Senja langsung masuk, Tanpa dipersilahkan untuk itu.

"Dia tidak mau minum obat."

"Masih tidak berubah kebiasaannya?"

"Ya, Maka cobalah kamu bujuk. Mumpung kamu ada di sini."

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang