Betelgeuse

15K 1.7K 35
                                    

(*) Betelgeuse adalah bintang yang terletak 427 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini merupakan bintang paling terang kedua di rasi bintang Orion dan bintang paling terang kesembilan pada langit malam.

Bintang ini membingungkan para peneliti dikarenakan sedang dalam keadaan sekarat. Semakin hari bintang ini membengkak dan akhirnya akan menjadi Supernova.

Siang lni begitu menyesakkan bagi kedua hati  yang tidak sepenuhnya sanggup untuk saling melepaskan, Bintang tetap bertahan dengan kebungkamannya serta Senja mencoba untuk bergerak kembali  untuk melanjutkan masa depannya. 

Jingga menunggunya dengan wajah cemberut saat Senja datang untuk menjelaskan segala sesuatunya.

“Aku tdak mengert ternyata kamu bisa berbohong seperti ini.” Ujar Jingga Langsung.

Mereka bertemu di salah satu restoran tidak jauh dari tempat Jingga bekerja, Saat Senja baru saja mendudukan tubuhnya dikursi di hadapan Jingga, Jingga langsung berkata seperti itu. Senja menggenggam tangan Jingga yang berada dimeja.

“Maaf, aku tdak bermaksud begitu.”

Jingga memalingkan wajahnya, karena ucapan maaf Senja tidak cukup untuk mengobati kekecewaannya.

“Kamu mengkhawatirkan Bintang kan? Jadi semalaman menginap dipanti?" Tanya Jingga kini menatap Senja tajam.

Senja mengangguk tanpa bantahan.

“Kenapa? Apa tdak bisa saat bersamaku, kamu tdak mengkhawatirkannya? Seberapa pentingnya dia dibandingkan hubungan kita ini?” Tanya Jingga kesal.

“Hubungan ini juga penting bagiku. Aku salah. Aka minta maaf, tidak lagi untuk berbohong seperti itu kepadamu.”

Jingga berdiri dari kursi.

“Aku pegang janjimu.” Ujar Jingga Sambil berlalu begitu saja.

Senja menyandarkan punggungnya yang terasa berat disandaran kursi. Memijit kepalanya yang terasa pusing sekali hari ini.

DiPanti Bintang sedang tiduran bosan dikamarnya. Handponenya selalu dia tatap, Rasanya dia pun ingin dapat kabar kemanakah Senja pergi buru-buru dari panti sampai tidak sempat pamitan kepadanya.

“Sudahlah Bintang, bukankah kamu menginginkan sepert ini?" Gumamnya Sendiri.

Ibu Panti menghampirinya dan memberitahukan ada tamu yang mau menjenguk Bintang.

“Dia bahkan mengenal ibu dengan baik, Wajahnya tidak asnig tapi saat menanyakan saipa namanya katanya biar Bintang saja yang kasih tahu.”

Bintang pun penasaran siapa gerangan yang datang, ternyata Awan menyambutnya dengan senyum mengembang diruang tamu Panti. Bu Ningsih yang ada d sisi Bintang menanyakan siapa lelak ini.

“Dia Awan Bu, Teman SMP Bintang dulu.”

“Yang pernah berkelahi dengan Senja itu?”

Awan terkekeh, mengiyakan ucapan ibu Panti.

“Ya, kamu sudah menjadi lelaki tampan sekarang.” Ucap Bu Ningsih lagi.

Awan kesenangan dipuji seperti itu.

“Untuk mengambil hati Bintang, ternyata tidak cukup hanya dengan tampan Bu.” Timpalnya.

Bntang memutar bola mata malas lalu duduk di seberang Awan. Bu Panti kembali ke dapur untuk mebawakan minuman bagi tamunya.

“Katanya kamu sakit?”

“Hmmmmm.”

“Senja pasti mengkhawatirkanmu sangat ya? kehadiranku di sini pun tidak berguna sepertinya.”

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang