Orion

14.4K 1.6K 158
                                    

(*) Orion atau Waluku ("Bintang Bajak"), adalah suatu rasi bintang yang sering disebut-sebut sebagai sang Pemburu. Rasi ini mungkin merupakan rasi yang paling terkenal dan mudah dikenali di angkasa. Orang Jawa mengenal bagian deretan tiga bintang sabuk sebagai deretan bintang Belantik atau Beluku. Bintang-bintang terangnya terletak pada akuator langit dan terlihat dari seluruh dunia, sehingga membuat rasi ini dikenal secara luas.

Suasana di Paris ini begitu sendu, daun maple berguguran memberi warna di setiap sudut jalan. Bintang duduk di salah satu kursi menatap jauh ke depan. Dengan handpone masih ditelinganya. Tetap tidak ada suara di seberang sana. Hanya sesak yang dirasakannya terasa sampai sini.

“Setelah kembali, aku ingin kita baik-baik saja. Tidak ada lagi air mata.”

Senja di sebrang sana hanya menatap langit yang bergemintang. Dia menatap jauh entah ke mana.

“Selalu jaga dirimu.” Ujar Senja bersuara.

Bintang tersenyum kecil.

“Jangan terlalu mengkhawatirkanku, aku akan baik-baik saja. Khawatirkanlah dirimu juga.”

“Ya, aku usahakan.”

“Aku tutup telponnya ya.” Ujar Bintang.

Handpone itu kembali dimasukkan ke dalam saku. Senja pun menurunkan tangannya dari telinganya lalu menghela.

Bintang langsung melanjutkan kegiatan liburannya. Membidikan kameranya ke sana ke mari. Mereka memang harus mulai bersikap selayaknya saudara, tidak lebih.

***

Cuti kerjanya selesai hari ini, Besok Bintang mulai bekerja untuk memantau hotel Hardinata yang berada di Paris. Pagi-pagi sekali Langit menelpon memberitahukan tentang Bulan temannya akan membantu pekerjaannya selama di sana.

Tadinya Reynand menugaskan Langit, Tapi perluasan Kantin masih butuh perhatian dari Langit maka Bulanlah yang dikirim untuk menemaninya.

Bintang tentu senang mendengar kabar itu, dia bekerja dengan ditemani Bulan adalah hal yang luar biasa. Bisa sekalian curi-curi waktu mengelilingi kota Paris ini lagi.

Bintang sekarang sedang menunggu diBandara.Menjemput sahabatnya.

“Bintangg.” Teriak suara cempreng itu.

Bulan langsung memeluk sahabatnya itu.

“Kangen tahu gak, akhirnya aku bisa ditugaskan kerja jauh gitu.. Aaa senengnya.”

“Besok kita mulai menyusup selama sepekan dihotel cabang sini.” Ujar Bintang.

“Hahaha, seneng banget sih. Kali aja ada lelaki Paris yang mau memperistri perempuan macam aku ini.”

Bintang hanya menanggapinya dengan senyuman. Setelah keluar dari bandara. Bulan terlihat begitu berbinar melihat suasana Paris yang sedang musim gugur.

“Nanti jam makan siang temani aku bertemu dengan seseorang ya.” Ujar Bintang setelah mereka di dalam mobil.

“Siapa? Kamu sudah dapat kenalan aja baru empat hari di sisni.”

“Nanti aku kenalkan.”

“Kamu sudah ke menara Eifel?”

“Tidak, liatin apa juga. Menara itu sama halnya dengan Monas kalau diJakarta.”

“Ya Ampuun Bintang, gak romantis banget sih. Gak kekinian tahu gak.”

“Nanti juga kita ke sana. Lupa bahwasannya hotel Hardinata viewnya langsung menghadap menara itu.”

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang