Antares

13.8K 1.6K 33
                                    

(*) Antares (α Scorpio / Alpha Scorpio) adalah bintang super raksasa merah di rasi bintang scorpio dalam galaksi Bima Sakti dan bintang paling terang ke-16 pada langit malam (kadang-kadang didaftarkan sebagai paling terang ke-15). Bersama dengan Aldebaran, Spica, dan Regulus, bintang ini merupakan salah satu dari empat bintang paling terang di dekat ekliptika.Karena bintang ini sangat besar,bintang yang dalam tata surya terbesar yaitu Matahari sangat kecil dibanding Antares yang sangat besar.

Malam ini hujan mengguyur bumi dengan setia. Menghantarkan gigil pada siapa saja yang berlama-lama di luar ruangan. Dirumah sakit, Semua orang berkumpul, memberikan perhatian penuh kepada Surya yang sedang dalam keadaan tidak baik.

"Ningsih, Banyak sekali yang ingin aku ceritakan, Tapi sekarang keadaannya tidak tepat." Ujar Surya.

Bintang yang duduk di sisi ranjang hanya memberikan secuil senyuman saja. Senja duduk disofa dengan Jingga di sisinya.

"Ya. Sekarang fokus saja kepada kesehatanmu."

Surya menggela, Mencoba memejamkan matanya walaupun dadanya masih terasa sakit. Suara rintik hujan membuat suasana hening ini tidak terlalu kentara.

"Kami, Pamit pulang ya nak Senja. Semoga Papamu cepat membaik setelah ini." Pamit Bu Ningsih.

"Baik bu, Terimakasih. Maaf selalu merepotkan."

Bu Ningsih hanya tersenyum dengan Bintang ikut berdiri meninggalkan ruangan. Ningsih merangkul tangan Bintang selama berjalan menuju tempat parkir.

"Hidup lelaki itu sangatlah rumit Bintang. Hatinya terlalu kukuh. Mentari yang tertutup tidak pernah memperlihatkan segala sesuatu yang berkecamuk dalam hatinya."

"Ibu, Mengenal baik mereka?" Tanya Bintang, Untuk kali ini dia mendadak penasaran.

"Sangat baik, Ibu belum pernah bercerita karena dipikir untuk apa. Kami menghabiskan masa muda bersama, Aku, Mentari, Surya, Luna dan Orion."

Saat menyebutkan nama Orion ada getaran dari suara Bu Panti. Bintang pun yang mendengar nama Luna, Mendadak menghentikan langkahnya.

"Kalian sahabatan?" Tanya Bintang tidak percaya.

Mereka kembali melanjutkan langkah mereka. Bu Ningsih baru saat ini bercerita.

"Kami sahabat baik saat tiba-tiba cinta itu hadir di tengah-tengah kami."

"Kalian mencintai lelaki yang sama?" Tanya Bintang karena hatinya penasaran luar biasa saat ini.

"Mungkin, Karena Surya Pernah menikah dengan Luna. Lalu menikahi Mentari setelahnya."

Bintang hanya termangu, Menatap hujan yang sudah rintik-rintik dihalaman parkir rumah sakit.

"Tapi Luna menghilang setelah memutuskan berpisah dengan Surya, Orangtuanya begitu marah dengan keputusan itu. Sampai saat ini, Ibu tidak pernah mendengar kabarnya lagi."

Mereka tetap berjalan santai, Bahkan Bintang berusaha memelankan langkahnya. Dia hanya ingin tahu tentang semua ini. Bahwa siapa sangka Ibu angkatnya adalah orang yang begitu mengenal ibunya.

Apa ini suatu kebetulan?

"Lalu, Orion?" Tanya Bintang.

Bu Ningsih menghela begitu berat. Dia tetap bungkam sampai mereka masuk ke dalam mobil dengan Bintang yang mengemudi. Bintang melirik Bu panti yang terlihat begitu sedih.

"Orion, Meninggal." Lirih Ibu Panti.

Bintang menatap Ibu Panti tidak percaya.

"Dia seorang lelaki yang membuat Ibu tidak mau menikah lagi. Kami memutuskan berpisah karena Ibu tidak bisa memberikan keturunan. Setelah dua tahun tidak mendengar kabar darinya, datang-datang dapat kabar bahwa Orion salah satu penumpang dari tenggelamnya kapal saat itu."

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang