11. shipper

705 106 4
                                    

jam 8 malem, gue udah selesai makan malem sekeluarga. mama papa udah balik ngerjain tugas kantor.

gue sama kak haechan masih disini, makan semua masakan yang masih ada. masakan mama enak coy, rugi kalo ga makan banyak.

"ngomong-ngomong, gue bakal ngadu ke papa gue lebam gara-gara lo." gue ngancem.

"gue bisa aduin lo bolos," kata dia.

hm bener juga. tunggu, tunggu, jangan kalah, ning. di tengah-tengah ninggalin pelajaran... harusnya ada yang urgent. "gue bakal bilang gue bantuin kak renjun yang sakit."

mata kak haechan melebar. dia tepuk-tepuk bahu gue. "gue bakal bilang lo abis ngasih cokelat ke dia juga. semangat ya nyari restu papa."

dia... shipper... keliatannya.

"udah lah soal uks itu ga peduli gue." kata dia. "btw lo kepikiran ga kenapa renjun masak bakcang tadi pagi?" kata kak haechan.

hm mulai deh. gue berdecak. gue harusnya ga bawa-bawa topik ini. gue diem aja, bingung kudu ngomong apa.

kak haechan belom nyerah. "mama kalo abis marah-marah sama lo abisnya ngapain?"

"ngasih snack... atau sejenis." gue nyerah.

"makanan kesukaan lo kan?" kata kak haechan. "renjun belajar dari situ."

makanan gue rasanya stuck di kerongkongan. gue minum sebelum kesedak-sedak heboh dan bikin kak haechan makin semangat ngegosip.

"gausah bikin isu-isu konspirasi."

"ngapain juga." kata kak haechan. "menurut lo kenapa dia nganterin lo school tour? dia kan harusnya ikut rapat ketua ekskul."

gue kemarin mikir ini, tapi... mungkin males rapat? atau dia pulang duluan? banyak kemungkinan.

"ya mana gue tau sih." gue sendokin kuah mie biar muka gue ketutupan poni.

"muka lo merah tuh." kak haechan tuba-tiba ketawa. "udahlah ning, cinta lama belom kelar udah biasa kok."

siapa yang belom kelar, udah putus juga.

jangan bikin.... :(

tiba-tiba hape gue berdering.

eh kak sicheng. gue samber hape gue sebelum kak haechan liat.

"halo?" gue angkat telponnya.

katanya mau ngechat? tapi ya udahlah. kecilin aja volumenya biar ga ada yang denger.

"halo, ningning?" kata orang di seberang sana. dia ngomong pake logat mandarin.

"iya kak, apa kabar?"

"baik ning. lo lagi sibuk ga?"

"ini baru selesai makan kak, santaiii." kata gue. "btw kata mama kakak di yongsan, bener gak? kok gue ga pernah liat kakak?"

"gue baru mau nanya, lo kemana selama ini. perasaan anak baru ga banyak-banyak amat tapi kita ga pernah ketemu."

"ya gitu kak, anak seangkatan gede-gede, makanya gue ketutupan." hehehe gue kan suka nyelip di lorong, uks, kantin...

"lu duduknya jangan sama yang tinggi, kan jadi kaya bayangan." kak sicheng ketawa. "ngomong-ngomong, besok ketemu yuk. gue nemu resto chinese yang bakcangnya enak."

"ada yang jual bakcang??? mauuu, kapan?" rejeki gaboleh ditolak guys. dan kalo soal bakcang, ga mungkin ningning nolak.

kak haechan pura-pura ga liat. tapi dia keliatan banget nguping, soalnya kalo makan biasa mana mungkin konsen banget mukanya.

"besok abis ekskul?"

"boleh, boleh. gue ajak mama ya? mama kangen tuh katanya."

"oke. ajak temen lo juga boleh, tapi jangan satu kelas juga lo bawa, abis duit gue."

"mau traktir nih? emang ada apa? abis gajian?" semangat gue kalo soal ditraktir.

"engga. ngerayain lo pindah sini aja, ning."

gue lupa dia sebaik ini. ya gusti terharu... "hehehe makasih ya kak, janji gue traktir balik kapan-kapan."

"yaudah besok gue tunggu depan ruang lukis, b.."

"JANGAN!" gue kaget ruang lukis disebut. lebih tepatnya, gue takut si judes itu tau. kemarin ga ada kak sicheng aja kak renjun kejemnyaaaa kaya ibukota, masa gue mau nambah-nambah panas. "gue nunggu di halte aja. sekalian, gitu."

"oh oke kalo gitu. see you, ning."

"oke kak, bye." gue tutup telponnya.

makanan kak haechan udah abis waktu gue tutup telponnya. "siapa?" tanya kak haechan.

"temen."

"dari china? tau keluarga kita?"

"iya, dia kenal mama." kenal lo juga sih kak, cuma... masih ragu mau ngasih tau :(

"dia tadi telpon mau ngapain?"

"kak, gue ga bakal nyopet atau apa. kalem, aman semua."

"kenapa mama diajak tapi gue ga?"

oh... dia minta diajak :(

atau...?

"lo bisa bikin orang stroke ringan." kata gue asal. "udah ya, gue ada pr matematika." gue kabur ke kamar.

-----

chapter ini lebih kaya screenplay ya? wkwkwk i'll try to find a good balance of dialogues and narration for the next chapter. see you! jangan lupa tinggalin jejak yaaa╰(*'︶'*)╯

Renjun x Ningning || 434 MilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang