03. crush

895 130 1
                                    

"ini lab kimia," kak renjun nunjuk ruangan di kirinya. "yang ini buat nyimpen peralatan kebersihan."

gue sama lami ngikutin dia dari belakang. kemarin kak jaemin yang nawarin school tour, tapi nyatanya kak renjun yang beneran nganterin keliling sekolah.

gue sebenernya males, tapi lami maksa. daripada gue nganggur nunggu jemputan, katanya.

kenapa kita cuma bertiga? soalnya kak jeno lagi rapat ketua ekskul. kak jaemin, kak chenle, sama jisung les. kak haechan? lagi dihukum karena telat tadi pagi. ya gitu, azab.

"ning, lo pilih ekskul apa? kalo dance sama kak renjun tuh. ya kan kak?" kata lami.

"hm."

hening.

gitu aja?

gue sama lami liat-liatan. muka gue bikin emosi ya? :(

"gue pilih ekskul lukis." kata gue. geng kak haechan banyak yang ikut dance. makanya ekskul itu gue hindarin banget. kak renjun kemungkinan besar disitu. "lo sendiri?"

"theater. lu mampir dong kalo ekskul lo sampe sore."

"bisa diatur," kata gue. "kak, ngomong-ngomong kak haechan selesai jam berapa?"

"gasuka gue yang kasih school tour?" kata dia.

gue hampir nonjok punggungnya, kalo bukan karena lami yang narik gue.

gue liat jam tangan gue. lah, hampir jam setengah tiga. papa mama pasti udah sampe parkiran. "lam, kak, duluan ya. papa mama udah sampe nih!"

"mau dianter?" tanya lami.

"gapapa, ga bakal nyasar kok," kata gue.

gue dadah-dadah ke mereka terus turun tangga. gue lari ke loker siswa kelas satu, mau ambil buku dulu.

bagian sini sepi. anak-anak emang udah pulang dari lama. disini tinggal gue sama ada satu orang lagi yang baru nyimpen cokelat... loh... itu kan loker lami???

orang itu munggungin gue. cowok, rambutnya warna cokelat tua, badannya bongsor....

kok kayanya kenal?

"woy ngapain lu," gue tepuk bahu dia.

dia buru-buru nutup loker lami. "anjir, masih disini lo."

gue ambilin buku di loker terus nyusul dia. "cie kak haechan. buat lami kan? gue kasihin ke orangnya sini."

"bacot." dia cepetin jalannya.

"oh kemarin ribut cuci muka, itu karena mau ketemu jodoh?"

"mau ketemu setan alas."

gue ketawa. "yaudah kenapa sih kalo suka, paling gue cepu dikit."

"jangan njir."

"ya lo kemarin bacot banget pas ada kak renjun!"

"nih sisaan cokelat, buat lu aja." dia lempar cokelat ke gue.

dia kira gue bisa disogok?

"gue punya line lami. liat aja ntar."

"ningning," kak haechan berdiri depan gue. dia nepuk pundak kanan-kiri gue. "tolong, buat yang ini, jangan ya."

"kenapa? gue masih dendam gara-gara kemarin!"

"ntar gue kasih tau." kak haechan narik tas gue asal-asalan. "jalan. cepet. dibacotin papa baru tau rasa."

🍒🍒🍒

"jadi, lo cuma dijudesin?" kak haechan ketawa kenceng banget.

sialan, janjinya mau cerita soal lami, malah gue yang cerita soal kak renjun. ternyata kak haechan ga ada kalem-kalemnya samasekali.

"ga habis pikir gue. galak banget, irit ngomong pula, kaya lagi sakit gigi."

"dia sakit hati kali," kak haechan receh banget anjir. "lo apain sih dulu?"

gue merengut. "lu cerita soal lami dong! tadi janjinya gimana, malah jadi gue bahas-bahas mantan."

"iya, iya," kak haechan masih ketawa. gue cubit kakinya sampe dia berhenti. "denger ya ning, gue sama lami udah sahabatan dari SD."

"terus?" pasti bakal ada kalimat klasik yang dikutip di novel-novel nih. yakin.

"gue gamau ketauan soalnya takut persahabatan kita rusak."

nah kan. "basi banget sih."

"dih emang gitu ning. kalo ujung-ujungnya kaya lo sama renjun gimana? ilang dong sahabat gue."

"lami bukan kak renjun." kata gue. "emang lami lagi suka orang lain?"

"tanya aja orangnya."

kak haechan rebahan di sofa. "lo gausah bilang ke dia. gue cuma bakal diem-diem."

kenapa harus ditutupin sih? mereka kan udah sahabatan lama. jadi, tau dong kalo mereka cocok? wajar dong kalo sampe suka?

persahabatan rusak? sahabatan pasti ada marahan, ada sedih, apalagi yang udah lama gini. kalo mereka bisa ngelewatin itu, masa sih patah hati sekali bakal bikin persahabatannya selesai?

masa kak haechan juga bilang dia ga punya mantan. dia juga belum pernah suka cewek lain. berarti kan selama ini dia cuma nunggu lami. setia banget ya kakak gue.

gue berdiri dari sofa. yaudah deh, itu maunya kak haechan. gue ga boleh ikut-ikut.

sayang banget... padahal gue mulai ngeship mereka :(

Renjun x Ningning || 434 MilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang