15. Confession

322 55 2
                                    

Yang lupa jalan ceritanya, bisa baca part sebelumnya yaa..

Maaf aku telat pake banget updatenya. Selamat membaca...
.
.
.

Author pov

Baru kali ini Mingyu menyesali perbuatan yang sudah dia ketahui sendiri akibatnya. Perasaannya campur aduk antara menyesal atau merasa lega. Semuanya terasa aneh kala dia memeluk wanita yang seluruh tubuhnya bergetar.

Siapa tak menduga bahwa Mingyu akan melakukan hal yang tak pernah dipikirkannya. Ini bukan hal tentang peluk memeluk. Tapi sesuatu yang bisa menganggapnya seorang psikopat.

Sore itu tepatnya setelah bersuka ria mengganggu Chaeyeon bekerja di hari pertamanya, Mingyu mampir ke ruangan hyungnya. Tubuhnya dan pikirannya yang letih seusai pulang kuliah membuatnya tak sengaja tertidur di sofa tempat hyung nya bekerja.

Hingga malam tiba dia terbangun dan semuanya sudah gelap. Tangannya meraba-raba sesuatu yang ada disekitarnya. Mencoba mencari ponselnya yang dia sendiri lupa meletakannya dimana. Mengakibatkan bunyi decitan entah barang apa saja yang dia ricuhi.

Sudahlah, aku akan mencarinya besok saja.

Dalam kegelapan Mingyu masih bisa mengetahui letak pintu berada. Tak susah payah dia membuka pintu yang terkunci. Setelah pintu terbuka dia hampir serangan jantung ketika melihat sosok wanita dengan cahaya redup memantul di wajahnya.

Ternyata bukan dirinya saja yang terkejut, wanita itu juga. Bahkan wanita itu sampai menjerit histeris hingga menjatuhkan sesuatu yang merupakan ponselnya.

Mendengar jeritan yang tak asing itu, terbesit satu orang di kepalanya.

Jung Chaeyeon!

Tanpa berpikir Mingyu langsung membekap mulut Chaeyeon yang pastinya sudah sangat ketakutan.

Dia berkata, "diam atau kau tak akan keluar."

Perkataan sekaligus ancaman itu tentunya tidak sungguhan. Mingyu melakukan itu agar Chaeyeon tak curiga tentang keberadaanya. Dia juga mengancam jika Chaeyeon berani membuka matanya bahwa dia tidak akan bisa melihat dunia lagi.

Mengerikan, bukan?

Penyamarannya berhasil hingga membawa dirinya dan Chaeyeon keluar cafe. Beruntung hyung nya meninggalkan kunci duplicat yang menggantung bersama kunci yang digunakan untuk membuka ruangannya.

Perasaan tak tega muncul saat Mingyu hendak meninggalkan Chaeyeon sendirian di tengah ramainya orang-orang yang memandang mereka aneh. Jelas, Mingyu seperti orang jahat yang membuat Chaeyeon ketakutan.

Anehnya orang-orang yang melihat cenderung tak melakukan apa-apa. Mingyu terus memantau Chaeyeon dengan jarak. Tak ada seorangpun yang menghampiri Chaeyeon ataupun menanyakan keadaannya. Padahal terlihat jelas Chaeyeon adalah wanita yang tengah berdiri ketakutan sambil memejamkan mata.

Tak tahan dengan itu, membuat Mingyu harus kembali bermuka dua. Dia mencoba menetralkan kembali suaranya yang tadi parau akibat bangun tidur. Dia berevolusi menjadi Mingyu seutuhnya. Berpura-pura bodoh tak tahu susana sebenarnya.

Dan saat itu, saat Mingyu memeluk tubuh kurus Chaeyeon. Dimana semua yang dia lakukan tanpa kehendak otaknya. Kakinya berjalan dengan sendirinya menghampiri Chaeyeon dan langsung memeluknya. Disitu lah, inti kejadian yang membuat hati Mingyu melengos.

Dia tak pernah membayangkan Chaeyeon akan menangis seperti ini. Dia pikir Chaeyeon adalah wanita dengan sejuta mental. Tapi ternyata tidak, dia sama seperti wanita lainnya. Dimana mereka butuh untuk dilindungi dan tidak bisa disakiti.

Satu hal lagi yang dia rasakan. Jantungnya berdegup di luar batas normal ketika sadar apa yang sedang dilakukannya.

***

Di bawah sinar bulan, langkah serasi membawa mereka sampai di ujung 523 anak tangga.

Saling bungkam meski kadang saling mencuri pandang, siapa yang tak tahu suasana ini?

Siapa pun tahu bahwa keduanya sedang dalam suasana canggung.

"K kau yakin s sudah merasa baik?" tanya Mingyu gugup. Jujur saat ini dia masih khawatir.

"Eoh, na gwenchana. Kau pulang lah, ini sudah sangat malam," ucap Chaeyeon tanpa berani menatap lawan bicaranya.

"E eoh...," dengan gerakan tubuh yang kikuk Mingyu langsung memutar badannya. Dia sudah tak tahan akan suasana canggung ini.

Baru saja langkahnya mau menuruni anak tangga pertama, tiba-tiba ada suara yang menghentikan gerak tubuhnya.

"Gu gumawo, Mingyu-ssi."

Mingyu mencerna sedikit demi sedikit ucapan itu. Ada rasa tak enak hati ketika dirinha menerima kata terima kasih dari Chaeyeon. Seharusnya dia yang meminta maaf atas hal ini.

"K kau j jangan salah paham. A aku tadi s sungguh ketakutan dan kau tiba-tiba datang. Ja jadi a aku reflek memelukmu," ucap Chaeyeon dengan bersungut-sungut.

Tawa Mingyu pecah melihat ekspresi Chaeyeon yang malu-malu. Entah mengapa wajah Chaeyeon penuh aegyo ketika merasa gugup.

"Arraseo, aku juga minta maaf karena terlambat menjemputmu," kata Mingyu berbasa-basi.

"Kau tadi datang karena mau menjemputku?" alis Chaeyeon terangkat sebelah.

Mingyu mengangguk sekali karena susungguhnya dia merasa ragu untuk berbohong.

"Baiklah, mulai besok kau boleh menjemputku. Aku pulang pukul sepuluh malam, ingat ya!"

"Heh?" Mingyu syok mendengar permintaan Chaeyeon.

"Wae? Shireo? Kau bilang aku kekasihmu, tapi kau...."

"Arraseo, aku akan tepat waktu menjemputmu. Aku tak akan membiarkanmu pulang sendiri. Aku pastikan kau selalu aman jika bersamaku. Kenapa? Ya, karena kau adalah kekasihku."

Saat mengatakan itu, ada euphoria tersendiri yang dirasakan Mingyu. Tak tahu mengapa dia bisa sesenang ini. Yang jelas, Chaeyeon perlahan mulai melihat keberadaanya.

Pengakuan sederhana itu, lebih dadi cukup untuk membuat Mingyu bernapas lega.

***

Apa kabar kalian? Semoga kalian selalu dalam kondisi sehat. Lama tidak berjumpa. Masih menanti kisah Mingyu Chaeyeon disini?

Dengan tulus aku ucapkan kata maaf dan terimakasih pada kalian yang masih menanti cerita ini. Sedikit curhat aja seminggu kemarin aku ada tour ke Bandung dan abis tour aku sakit. Mau buka hp itu rasanya lemes dan males banget hehe... (author byk bcd)

Sekali lagi, terima kasih pada kalian yang udah beri dukungan pada cerita ini. Mau lanjut? Tekan dulu bintangnya dan jangan lupa comment ya...

Dan...

Selamat berpuasa bagi yang menjalankan ibadah puasa. Banyakin pahala kurangin dosa.

(Auto istighfar yaa bagi yang puasa)

Udah check galeri dan video di hp kalian? Siapa tahu ada sesuatu yang bikin khilaf, hati-hati ya... Hehe..

See you bye bye!

My Fake Boyfriend (Mingyu-Chaeyeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang