Selamat hari Selasa kalian! Gimana kabarnya? Masih stay, kan? Masih penasaran, kan sama kisah Minchae disini?
Kalau udah baca part ini sampai selesai, jangan lupa vote dan comment yaaa. Thank U!!!
Goooo!!!
.
.
.Author pov
Saat ini Chaeyeon sedang tenggelam dalam dunianya. Dunia lamunan yang membuatnya tidak bergerak sambil menatap lurus ke luar jendela.
Apa yang sekarang ada dibenaknya membuat Chaeyeon merasa asing dengan dirinya sendiri. Malam itu, saat dia terbangun matanya tidak menangkap sosok Mingyu, melainkan pria lain yang membuatnya memaksakan senyuman.
Dalam tidurnya waktu itu, dia bermimpi. Sekali lagi perlu ditegaskan hanya MIMPI. Chaeyeon memimpikan pria yang selalu membuatnya kesal tapi justru dia menyukainya.
Pertanyaannya, mengapa Kim Mingyu bisa hadir dalam alam bawah sadarnya?
Memang kata orang mimpi hanya bunganya orang tidur, tapi yang yang Chaeyeon alami memimpikan seseorang pria yang tidak pernah muncul dibenaknya bahwa dia akan menyukai pria itu.
Mimpi itu bahkan masih membekas sampai sekarang. Chaeyeon masih ingat di dalam mimpi itu dia tersenyum bahagia dengan Mingyu yang memeluk pinggangnya. Saling menatap tanpa ada satu kata yang terucap. Seakan masing-masing dari keduanya sedang mengagumi hasil ciptaan Tuhan yang paling indah. Bersamaan dengan angin yang membawa bunga sakura jatuh bagai hujan mengenai mereka.
Ketika mengingat salah satu siluet mimpi itu, jantung Chaeyeon pun masih begemuruh kencang sama persis apa yang dia rasakan dalam mimpinya. Sebuah siluet yang membuat Chaeyeon tidak percaya, mengapa dia bermimpi seperti itu.
Gila. Anggap saja Chaeyeon sedang gila dalam mimpinya waktu itu. Ya... mereka berciuman dalam mimpi gila itu. Sebuah ciuman yang tidak biasa karena Mingyu memberi tekanan kuat pada setiap lamutannya. Dalam mimpinya Chaeyeon yang sebenarnya tidak ahli dalam berciuman, dia bisa mengikuti permainan bibir yang dipimpin oleh Mingyu itu. Keduanya seakan saling menumpahkan perasaan mereka dalam cumbuan manis itu dengan mata terpejam dengan raut yang sudah berubah jadi kesedihan.
Sebenarnya bukan ciuman itu yang membuat dada Chaeyoen berdebar. Tapi ada kalimat yang diselipkan Mingyu di tengah tumpahan hasratnya.
"Maaf, karena telah mencintaimu."
Boleh sekarang Chaeyeon menjedotkan kepalanya agar dia sadar kalau itu hanya mimpi?
Mimpi itu masih berlanjut. Anehnya yang membuat Chaeyeon masih terbelenggu dengan mimpi itu adalah setelah siluet mereka berciuman, muncul lagi siluet yang membuat jantung Chaeyeon berubah jadi mengkerut, sesak.
Setelah pautan mereka terlepas. Chaeyeon melihat ke atas. Di atas sana ada pesawat yang terlihat indah diantara gumpalan awan di langit yang cerah. Mingyu pun ikut memperhatikan dengan tersenyum sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Boyfriend (Mingyu-Chaeyeon)
FanfictionTidak ada yang salah dari perkataanmu. Yang salah adalah hatiku yang menghempaskan kebencian menjadi kerinduan terhadapmu. -Jung Chaeyeon. Awalnya aku pikir aku gila karena kelemahanku. Tapi ternyata aku memang lebih dari gila saat mengatakan itu...