Warning!
Part ini penuh drama. Jadi siap-siap kalian berimajinasi sesuka hati.
Happy reading...
.
.
.
.
.Jung Chaeyeon pov
Awalnnya aku masih menunggu Wonwoo menjemputku. Dia bilang akan menjemputku sedikit terlambat karena ada tugas kuliah yang harus diselesaikannya. Aku masih bersabar meski sudah hampir dua jam aku menunggu. Bahkan sampai rekan kerjaku yang mendapat shift sore juga sudah pulang.
Lama-kelamaan aku menjadi gelisah karena Wonwoo tidak dapat dihubungi. Selain itu, tiba-tiba terbesit ucapan Mingyu tadi sore di otaku tentang trauma Wonwoo yang bisa saja kambuh.
Jangan-jangan Wonwoo, ah tidak! Jangan berpikiran buruk Jung Chaeyeon!
Ya. Aku takut kalau apa yang dikatakan Mingyu terjadi. Bagaimana kalau sekarang trauma Wonwoo sedang kambuh?
Segera aku menghubungi Somi. Mengharap dia mengangkat dan mengatakan bahwa Wonwoo sedang ada bersamanya dan sedang baik-baik saja.
"Somi-ya, kau sedang bersama Wonwoo?" tanyaku langsung setelah telepon tersambung.
"Tidak, aku kira dia sudah pulang dari tadi. Wonwoo Oppa bilang sedang tidak enak badan jadi dia pulang lebih awal."
Sungguh perasaanku tidak enak sekarang, tapi aku masih berusaha tenang. "Somi-ya, kau tahu dimana rumah Wonwoo?" tanyaku dengan santai. Aku tidak ingin Somi ikut khawatir.
"Apartemen X No 44. Apakah terjadi sesuatu Eoni?" terdengar Somi mulai curiga karena nadanya bicaranya khawatir.
"Tidak, aku hanya ingin mengembalikan bukunya yang sempat tertinggal kemarin di cafe tempatku bekerja," dustaku, "gomawo, Somi-ya. Aku tutup telfonya." setelah sambungan terputus, aku langsung melesat menuju apartemen Wonwoo.
Aku bahkan rela mengeluarkan uang lebih untuk membayar taksi agar lebih cepat sampai. Aku bahkan tidak perduli dengan orang-orang yang aku tabrak di saat aku berlari menuju apartemen tempat Wonwoo tinggal. Aku hanya ingin memastikan bahwa Wonwoo baik-baik saja. Jika sesuatu terjadi padanya pastinya aku sangat merasa bersalah kepada Mingyu.
Aku semakin dilanda kepanikan ketika pintu tidak kunjung terbuka meski aku sudah berulang kali menekan bel. Aku berulang kali menghubungi Mingyu tapi dia tidak mengangkatnya.
Tidak ada cara lain, kakiku langsung berlari menuju ruangan petugas. Aku meminta agar mereka membuka pintu apartemen Wonwoo dengan alasan pemilik rumah sedang sakit dan aku khawatir karena pemilik rumah tidak membukakan pintunya.
Setelah pintu terbuka, aku dapat melihat sebuah lorong menuju ruangan utama. Dari sini semuanya masih terlihat baik-baik saja bahkan sangat sepi seperti tidak ada orang.
"Wonwoo-ssi..." panggilku lirih sambil berjalan dengan hati-hati menuju ruangan utama.
Praang!!
Aku terperanjat ketika mendengar barang seperti kaca pecah. Kepalaku menoleh ke arah kanan dimana ada sebuah kamar dengan pintu yang terkunci rapat-rapat.
Dengan cepat aku membuka pintu kamar yang untungnya tidak terkunci itu. Mataku membola saat mendapati Wonwoo sedang duduk melantai dengan wajah ketakutan hebat sambil memgangi telinganya.
"Wonwoo-ssi," aku tidak berani mendekatinya meski aku ingin. Wonwoo terlalu menakutkan. Semua yang ada disekitarnya hanya barang-barang berserakan. Bahkan suara kaca pecah yang aku dengar tadi benar adanya. Dan sekarang pecahan kaca itu sudah berhamburan di samping kiri Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Boyfriend (Mingyu-Chaeyeon)
FanficTidak ada yang salah dari perkataanmu. Yang salah adalah hatiku yang menghempaskan kebencian menjadi kerinduan terhadapmu. -Jung Chaeyeon. Awalnya aku pikir aku gila karena kelemahanku. Tapi ternyata aku memang lebih dari gila saat mengatakan itu...