24. Verification

298 46 6
                                    

Hay! Hay! Guys! Gimana kabar kalian? Masih stay dan nunggu cerita ini kah?

Sorry buat update cerita ini yang ngga rutin. Jujur niat awal aku penginya update seminggu sekali. Ehh semakin kesini kok aku kaya malesan gitu. Jujur aku kalo lg nulis tuh harus dalam mood yang baik. Dan minggu2 kmren itu moodku gampang bgt down. Mungkin kesel kali yaa, nunggu doi peka (aah byk bacot thor 🙄). (Bercanda)

Oke oke, sabar! Ya udah let's get it! Happy Reading! 😊 😊 😊
.
.
.
.

***

Kim Mingyu pov

Untuk tujuh hari kedepan aku menyerahkan semuanya kepada Chaeyeon. Tentang permintaanku untuk menjaga Wonwoo. Aku berharap lebih padanya meski saat itu dia sempat ragu untuk mengiyakan permintaanku. Semoga saat aku pulang nanti semuanya berjalan dengan baik.

Tentunya aku tidak lepas tangan akan hal itu. Aku masih terus memantau apakah Chaeyeon melakukan pekerjaannya dengan baik atau tidak. Aku selalu meminta Chaeyeon melaporkan perkembangan hubungannya dengan Wonwoo.

Sejauh lima hari ini tidak ada masalah. Wonwoo masih mengantar Chaeyeon pulang setelah bekerja. Chaeyeon juga telah memastikan bahwa Wonwoo tidak mengalami reaksi apapun saat bersama dengannya. Wonwoo benar-benar terlihat seperti orang normal. Itu yang dilaporkan Chaeyeon terakhir kali.

"Arraseo, aku akan urus semuanya kau tenang saja," kata Chaeyeon di balik telepon.

"Aku harap seperti itu. Tapi tetap saja aku khawatir. Biasanya setiap satu bulan sekali traumanya kambuh. Dan sekarang adalah minggu terakhir di bulan ini," ucapku panjang lebar tidak perduli dengan Chaeyeon yang sebenarnya sudah malas berbicara dengannya lewat telepon.

"Mungkin benar katamu. Hanya aku yang bisa menyembuhkan Wonwoo. Buktinya saja dia tidak melakukan hal aneh-aneh saat bersamaku," terdengar bahwa Chaeyeon sedang membanggakan dirinya. "Sudahlah, aku pastikan Wonwoo akan baik-baik saja." Mingyu tahu Chaeyeon sedang membuatnya agar tidak khawatir. Memberitahu dirinya bahwa Chaeyeon mampu melaksanakan permintaanya dengan tulus.

"Aku sungguh menyerahkan semua ini kepadamu Jung Chaeyeon," Mingyu masih ragu. Apakah benar Wonwoo akan sembuh begitu cepatnya hanya karena seseorang bernama Jung Chaeyeon?

"Nde..., aku sibuk kau pasti juga sibuk kalau begitu aku akan tutup telponnya."

Chaeyeon benar aku juga sibuk disini. Setelah menyelesaikan tugas kuliahku, kini aku akan menyelesaikan tugasku yang lain. Tugas pribadiku menyangkut mantan kekasihku, Sana.

Kira-kira bagaimana kabarnya?

Entahlah, semenjak hubungan kami berakhir sepihak, tidak ada komunikasi diantara kami. Semuanya lost contact, bahkan Sana sepertinya memblokir semua akunku supaya aku tidak bisa menghubunginya.

Setelah melihat jam, aku menyaut mantelku yang aku sampirkan di kursi dalam hotel tempatku beristirahat. Masih pukul tujuh malam, aku akan mencoba menemui Sana di kampusnya.

Sampai saat ini aku masih ingat kapan Sana ada kelas pagi, siang, dan malam. Sungguh kalian tidak bisa membayangkan, kan? Bagaimana aku sangat mencintai wanita itu? Dulu...

Sekarang? Entah aku tidak mengerti dengan perasaanku sendiri. Yang aku rasakan ketika melihat Sana adalah kepiluan di dalam rongga dadaku. Aku tidak suka menyebutnya sakit hati karena aku adalah pria sejati. Pria sejati tidak kenal patah hati, itu yang aku tahu.

"Maaf. Boleh aku bertanya?" tanyaku kepada salah satu mahasiswi yang tengah berkumpul di sebuah gazebo. Tentunya aku berbicara menggunakan bahasa Jepang. Aku bisa bahasa itu sedikit karena Sana dulu sering mengajariku.

My Fake Boyfriend (Mingyu-Chaeyeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang