Hai semuanya jumpa lagi denganku. Gimana kabar kalian? Terimakasih sekali untuk kalian semua yang masih nungguin cerita ini lanjut. Maaf juga karena update terlalu lama huhuu....
Yok yang lupa sama ceritanya boleh dong baca lagi part sebelumnya, yang belum kasih bintang juga jangan lupa yaa hehe
.
.
.
.Author pov
"Chaeyeon-ah, kenalkan dia Dahyun. Tunanganku."
Wonwoo tidak menyangka bahwa Mingyu akan mengatakannya hari ini. Ada sedikit kekesalan di benak Wonwoo. Dia kesal pada Mingyu yang tidak tahu situasi dan kondisi.
Hey, kau tidak bisa lihat Chaeyeon baru saja siuman?
Mingyu benar-benar tidak bisa diandalkan. Lima jam yang lalu tepatnya saat Mingyu meminta Wonwoo untuk menemani Chaeyeon di rumah sakit. Sebenarnya saat itu, Mingyu seharusnya tidak berada di rumah sakit. Dia harusnya sedang mempersiapkan detik-detik acara yang mengikatnya dengan seseorang.
Flashback on
Dengan napas tidak teratur akibat berlari, Wonwoo akhirnya sampai pada rumah sakit tempat Chaeyeon di rawat. Disana dia langsung disambut oleh Mingyu yang sedang duduk di kursi tunggu depan IGD.
"Pergilah, semua orang sudah menunggumu." ucap Wonwoo.
"Sebenarnya aku masih ingin disini sampai Chaeyeon siuman. Tapi sepertinya memang tidak bisa." Terdengar jelas nada kekecewaan pada suara Mingyu.
"Cepatlah! Tunanganmu sangat khawatir kau tidak kunjung datang. Appa juga, dia sepertinya akan marah besar jika kau tidak segera datang juga." ucap Wonwoo mengingatkan.
Mingyu masih enggan pergi meski Wonwoo sudah memaksa. Langkahnya dipenuhi keraguan meski hanya untuk menggerakan satu langkah saja.
"Wonwoo-ya, bagaimana jika aku membatalkan pertunanganku ini?" celetuk Mingyu tiba-tiba.
"Micheoseo? Yaa! Kau tidak akan menghancurkan bisnis Appamu sendirikan? Perjodohanmu ini akan menentukan kesuksesan bisnis keluarga kita."
"Yaa aku sungguh tidak bisa. Aku bahkan baru bertemu dengan gadis itu dua kali. Namanya saja sekarang aku lupa lalu bagaimana aku bisa bertunangan dengannya?"
Dengan tatapan tajam dan tegas, Wonwoo mencengkeram bahu Mingyu. "Mingyu-ya, kau satu-satunya harapan keluarga kita. Kau pasti bisa melakukannya. Kau akan menyukai gadis itu jika kau terbiasa dengannya."
"Hyung..." Ini adalah kali pertama Mingyu memanggil Wonwoo dengan sebutan 'hyung'. Itu artinya Mingyu sungguh tidak ingin pergi.
Sebenarnya Wonwoo sedikit terkejut saat Mingyu memanggilanya hyung. Ada rasa kasihan kepada adik tirinya itu.
"Apakah ada alasan lain yang membuatmu tidak ingin pergi?" tanya Wonwoo intens.
Mingyu spontan menaikan kedua alisnya. Dia tidak paham maksud dari pertanyaan Wonwoo.
"Apakah ada seseorang yang membuatmu tidak ingin pergi? Kau sedang menyukai seseorang?" Tatapan Wonwoo berhasil mengintimidasi Mingyu. Terlihat jelas dari raut wajah Mingyu yang gelisah.
Mingyu sendiri tentu tidak akan mengatakan hal sejujurnya. Jika iya itu tandanya Mingyu menjilat ludahnya sendiri. Sejak awal dia sudah merelakan Chaeyeon untuk Wonwoo. Dia merelakan perasaanya untuk Wonwoo yang sangat mencintai Chaeyeon.
"Tidak, aku tidak sedang menyukai siapapun." jawab Mingyu dusta.
"Baguslah. Ini akan mudah jika kau sudah menjalaninya. Percayalah tunanganmu itu pasti orang baik. Peecaya juga bahwa tulang rusukmu akan datang padamu dengan sendirinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Boyfriend (Mingyu-Chaeyeon)
FanficTidak ada yang salah dari perkataanmu. Yang salah adalah hatiku yang menghempaskan kebencian menjadi kerinduan terhadapmu. -Jung Chaeyeon. Awalnya aku pikir aku gila karena kelemahanku. Tapi ternyata aku memang lebih dari gila saat mengatakan itu...