Kejutan!!!
.
.
.(Warning! Jangan berprasangka buruk kawan!)
.
.
.Author pov
Seorang wanita tengah berkacak pinggang menghadap pria yang sedang duduk dengan secangkir kopi. Wajahnya sama sekali tak ramah padahal dirinya adalah seorang pelayan.
"Mau apa kau kesini, huh? Sudah aku katakan kau tidak perlu menjemputku lagi. Aku sudah bisa pulang sendiri," Chaeyeon berbicara dengan nada lirih.
"Aku mau menuntut maafmu atas kejadian semalam. Cepat minta maaf padaku!" Mingyu menatap balik Chaeyeon tak kalah sengak.
"Yaak!" suara Chaeyeon terlepas kencang membuat pelanggan di sekitarnya memperhatikan.
Mengerti situasi dan kondisi, Chaeyeon memilih menyelesaikan masalahnya di luar.
Suhu udara lumayan dingin. Sesekali angin berhembus menerpa wajahnya. Jika terlalu lama, alerginya terhadap suhu bisa kambuh. Jadi Chaeyeon akan menyelesaikan ini dalam sekejap.
"Cepat katakan apa maumu? Aku tidak punya waktu untuk meladenimu," kata Chaeyeon setelah membawa Mingyu ke luar, tepatnya sebuah gang di samping cafe. Disana jarang ada orang lewat, jadi Chaeyeon bisa berbicara leluasa.
"Minta maaf padaku sekarang lalu aku akan pergi."
Tak ada waktu untuk berdebat. Chaeyeon akan meminta maaf agar Mingyu pergi dan tidak mengganggunya bekerja.
"Arraseo, nega neomu mianhe. Dwetji? Sekarang bisakah kau enyah dari hadapanku?" (Baiklah, aku sungguh minta maaf. Puas kan?)
Mingyu diam kakinya tak bergerak sedikitpun. Alih-alih pergi dia malah menatap Chaeyeon intens.
"Beraninya kau menatapku seperti itu? Cepat pergi! Dasar byeontae!"
Rasanya puas membuat Mingyu kesal. Chaeyeon berdalih begitu saja meninggalkan Mingyu.
Tapi....
Sreet!
Badan Chaeyeon berputar kembali ke arah semula. Kekuatan yang menarik tangannya membuat Chaeyeon kaget. Apalagi saat tubuhnya tak bisa mengerem lalu menabrak dada bidang di depannya.
Mata Chaeyeon membelalak saat menyadari jarak wajahnya dengan wajah Mingyu tinggal satu jengkal. Merasa tak nyaman dengan posisi seperti ini, Chaeyeon berusaha melepaskan jarak.
Kakinya beranjak mundur agar tubuhnya tidak begitu menempel. Tapi sebelum itu terjadi, ada sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya. Menahan tubuh Chaeyeon agar tidak kemana-mana. Tangan itu justru mendorong tubuh Chaeyon agar semakin dekat.
Chaeyeon mendadak kaku sehingga dia tidak bisa berontak. Deru nafasnya dia tahan meski rasanya pengap karena jantungnya berdegup kencang.
"Kau yang membuatku tertidur di pundakmu, tapi kenapa kau yang menuduhku orang mesum?"
Glek.
Chaeyeon menelan ludahnya susah payah saat sadar akan tatapan Mingyu yang terasa mencengkam.
"Kau benci skinship bukan? Aku pun sama. Tapi berkatmu aku sadar, skinship bukanlah hal yang menggelikan tapi hal yang membuat kecanduan."
Entah angin apa yang lewat membawa suasana terasa erotis.
"A apa ma maksudmu?" Chaeyeon sangat gugup hingga tak berani menatap mata Mingyu.
"Semalam adalah skinship mu yang pertama bukan? Lalu ini yang kedua kalinya," tebak Mingyu yang sayangnya benar.
"Untuk yang ketiga pastinya kau tidak perlu terkejut, karena aku akan melakukannya dengan perlahan," lanjutnya kemudian.
Chaeyeon menyatukan alisnya mencerna kalimat yang baru saja Mingyu ucapkan.
Belum sempat menemukan maksud dari perkataan Mingyu, Chaeyeon sudah dibuat terkejut lagi.
Dengan tiba-tiba namun perlahan, Mingyu mendekatkan kepalanya. Matanya terfokus pada satu bagian di wajah Chaeyeon, yaitu bibir. Dia seakan predator yang haus akan mangsa dan bersiap menerkam.
Tangan Chaeyeon mengepal di bawah bersamaan matanya yang otomatis terpejam. Bodohnya Chaeyeon bukannya menangkis dia malah pasrah.
Chaeyeon merasakan nafas hangat semakin mendekat ke wajahnya. Tapi sesuatu yang dia bayangkan tak kunjung terjadi pula.
Perlahan Chaeyeon membuka matanya. Dia langsung melihat wajah Mingyu yang sedang menahan tawa.
Seketika wajah Chaeyein memanas, merah seperti udang. Dia sangat malu. Menyesal mengapa dia tadi menutup matanya.
"Rupanya kau ingin aku mencium mu, Jung Chaeyeon-ssi?"
Kim Mingyu tertawa lepas. Balas dendamnya berhasil. Hatinya berpesta ria. Chaeyeon pergi begitu saja setelah Mingyu melepaskan tangannya.
Menghilangnya Chaeyeon juga membuat tawa Mingyu hilang. Tangannya memegang dada yang seperti sedang berdisko. Dia merasakan suhu menjadi panas.
"Berhentilah berdebar seperti ini! Aku tidak mungkin menyukai wanita itu. Sadarlah, Kim Mingyu!"
***
Ciee update double ciee... Uwuwuw
Gimana? Gimana? Jiwa evil kalian sudah muncul, kah? Atau masih ada yang ngaku polos?
Udahlah yaa, jam segini update tuh aku lagi kumat. Gabut... Yang suka tinggal pencet bintang. Yang mau ngebcd tinggal komentar. Tengkyu all!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Boyfriend (Mingyu-Chaeyeon)
FanfictionTidak ada yang salah dari perkataanmu. Yang salah adalah hatiku yang menghempaskan kebencian menjadi kerinduan terhadapmu. -Jung Chaeyeon. Awalnya aku pikir aku gila karena kelemahanku. Tapi ternyata aku memang lebih dari gila saat mengatakan itu...