18 - New York

49.5K 2.5K 12
                                    


⚠️‼️Tinggalkan Jejak‼️⚠️
⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️

14 June
Paradise Apartment, New York
06.00 A.M

Sehari yang lalu yang terbangun di kamar yang begitu sangat mewah, ada banyak pohon yang menjulang tinggi serta hamparan laut biru yang begitu memanjakan mata. Sekarang, semua kembali seperti semula.

No more Millenov.

Ia tidak marah atas tindakan kemarin dan juga sedih, tapi ia bertindak dengan melihat sisi Victoria. Ia tau keluarga Millenov sangat terpandang, jadi memang sudah seharusnya Victoria melakukan hal seperti itu. Walaupun menurut Caramel sedikit berlebihan, tapi ya, itu sudah peraturan dari mereka.

Caramel mengikat rambut coklat miliknya menjadi messy bun hair. Ia melangkahkan kaki memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tidak lama kemudian, ia keluar dengan handuk yang melilit di tubuh dan berjalan memakai pakaian kerja.

"Ayo, Caramel. Kembali seperti biasa, semangat!" Ucapnya pada dirinya di depan kaca.

Caramel mendekati dapur untuk memanggang roti untuk sarapan dengan selai stroberi kesukaannya. Ia melirik jam di pergelangan tangan dan masih ada cukup waktu sebelum waktu kerjanya di mulai.

•••

The Kingdom Penthouse, New York
07.05 A.M

Damien sedang duduk menikmati sarapan sembari menonton siaran bola kesukaannya. Dengan secangkir kopi yang masih panas, ia menyeruputnya perlahan. Pendengaran Damien menangkap suara getaran yang berada di sebelah gelas kopi.

Tertera nama Millen disana. Damien mengerutkan dahinya, apa ada masalah lagi?

"Bukankah ini tidak terlalu pagi untukmu? Disana masih jam 4 pagi." Celetuk Damien setelah menggeser tombol hijau di layar. Millen berdecih kesal disana.

"Rencana kita gagal. Aku lupa kalau Mom mempunyai teman di berbagai negara, seharusnya kita memikirkan itu. Mungkin saja detektif bisa kita kalahkan, namun orang yang tinggal disana, tidak bisa 'kan?"

"Memang benar-benar, Mamamu. Kenapa dia begitu ketat?"

"Jika bisa, aku ingin pergi keluar dari keluarga ini."

"Kapan kau pulang?"

"Entahlah, mungkin nanti malam. Oh, ya, kabarin aku jika Caramel sudah datang ke kantormu. Kemarin dia di usir oleh Mom ku dan langsung membelikan dia tiket pulang."

"Dia anti dengan orang asing ya? Kenapa dia hanya melihat latar belakang tanpa melihat sifat dan tujuannya?"

"Ya begitu." Millen berdecih. "Memangnya bisa merubahnya menjadi seorang peri? Dia akan selalu begitu." Lanjutnya. Damien berdecak kesal. Damien bahkan tidak habis pikir mengapa si tua itu begitu gigihnya untuk menjaga semua miliknya? Padahal kalau ada orang yang memanfaatkan uang mereka juga tidak akan habis hingga tujuh turunan pun.

"Mamamu sepertinya ada gangguan atau apa hingga ia bersikap begitu. Aku jadi kasian denganmu." Damien menyeruput kopi yang sudah tersisa setengah itu hingga habis.

"Kalau kau sudah sampai di New York, kabari aku ya. Aku harus pergi, jadi kita lanjutkan nanti." Millen berdeham disana. Selanjutnya tersengar sambungan putus.

Damien beranjak dari kursi dan pergi keluar penthouse. "Memang gila tuh nenek sihir." Umpatnya.

•••

Orlando's Company, New York
09.00 A.M

Damien baru mengabari Millen tentang Caramel setelah rapat tentang kerja sama dengan perusahaan lain selesai. Ia benar-benar ingin tau kebenaran aslinya dari sisi Caramel sekarang. Tapi bukannya tidak enak jika menanyakan hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya?

He Wants Me [ #1 MILLENOV ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang