44 - More Than You

32.1K 1.6K 45
                                    


⚠️❌Tinggalkan jejak❌⚠️
⚠️TYPO BETEBARAN⚠️

Shut up! I'm a queen now
-Caroline Martin Tan

Tidak benar jika pernikahan akan dilangsungkan dalam waktu dekat. Keluarga pihak Tan menginginkan waktu yang lebih lama untuk bersama putri pertama mereka yang baru kembali. Keluarga Lee mengerti keadaan dan mengambil keadaan ini sebagai waktu untuk Caroline dan Darren saling mengenal lebih dalam.

Pemberitahuan ini ditujukan agar mereka mengetahui siapa yang harus mereka takuti nanti. Bergabungnya keluarga Lee dengan Tan serta Martin akan membuat mereka semakin berhati-hati. Tidak jarang di acara ini menjadi ajang untuk mengenal atau memasang wajah ramah kepada Darren maupun Caroline.

Darren dan Caroline memilih kabur ke halaman yang biasa digunakan untuk kegiatan olahraga golf. Memilih untuk duduk menikmati malam penuh bintang di langit. "Aku harus memanggilmu Caramel atau Caroline?" Tanya Darren.

"Caroline, aku harus terbiasa dengan panggilan itu."

"Benar, kau bukan Caramel tapi Caroline. Pernah mendengar kalau berganti nama mengubah kepribadian orang tersebut?"

Caroline mengerutkan dahi sembari menoleh ke Darren. "Memangnya ada seperti itu? Setauku sifat sudah ada dari mereka lahir, hanya sikap yang berbeda." Balas Caroline.

"Entahlah, dulu aku kenal seseorang. Dia berubah setelah berganti nama."

Caroline mengangguk paham. Mengalihkan pandangan ke arah bintang, menggerakkan kaki dengan bosan dan sesekali melirik Darren yang melihat langit. "Kau tidak penasaran dengan lelaki yang sedari tadi melirikmu?"

"Maksudmu? Aku tidak merasa ada yang melirikku." Darren menyeringai. "Kau mengenal betul lelaki ini." Caroline mengangkat kedua bahu dan menampilkan ekpresi tidak tau. "Andrew Millenov. Kau mengenalnya,bukan?" Ucap Darren.

"Iya." Caroline tersenyum kecil.

"Andrew dan Millen adalah kepribadian yang berbeda jika kau perhatikan. Aku sudah mengenal dia lama. Sejak kita duduk di bangku yang sama hingga ke universitas yang sama, namun setelah lulus, aku dan dia harus berpisah," Darren tersenyum kecil. "Aku harus mengikuti ayahku kemana pun ia pergi karena pekerjaan sedangkan dia aku tidak tau. Hingga aku melihat dia bersama denganmu."

Caroline melihat Darren dengan tanpa ada niatan untuk membalas perkataan Darren. Memilih mendengarkan ditemani dengan udara malam yang mulai menusuk kulit. Darren melepaskan jas yang dipakai lalu memasangnya di bahu Caroline. "Thanks." Ucap Caroline.

"Kau juga mengenal Damien?"

"Maksudmu Damien Orlando?" Caroline menggangguk. Darren menghela nafas. "Ya, kita bertiga adalah sahabat. Aku tidak tau kalau mereka bertemu lagi." Tutur Darren.

Darren beranjak berdiri, mengulurkan tangan kepada Caroline. Caroline menerima dan tanpa ia ketahui, Darren mengajak ia untuk berdansa. Tangan Darren melingkari pinggang Caroline dan tangan Caroline melingkari tengkuk leher Darren. Dari pandangan orang lain, posisi mereka sangatlah dekat. Caroline tidak menolak walaupun ada rasa canggung diantara mereka. Gaun warna putih dan setelan jas hitam milik Darren terlihat sangat senada.

"Besok, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."

"Tapi besok masih ada acara, Darren."

He Wants Me [ #1 MILLENOV ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang