⚠️‼️Tinggalkan Jejak‼️⚠️
⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️HAPPY CHINESE NEW YEAR bagi yang merayakan dan semangat hunting angpaonya hahaha 😁😁
•••
Phoenix Club
08.30 P.MMillen mengajak Caramel ke suatu ruangan. Ya, itu adalah ruangan kerja milik Millen di club ini. Ruangan yang sangat terang di bandingkan dengan keadaan club yang gemerlap dengan berbagai warna.
Caramel mengikuti kemana lelaki itu membawanya. Ia melirik setiap sudut di ruangan ini. Millen menarik kursi di depan meja kerja dan mempersilahkan Caramel untuk duduk. Perempuan itu mengangguk sebelum ia duduk di sana.
"Jadi..."
"Aku ingin kau menjadi kekasih bohonganku." Caramel tersedak saliva sendiri. Ia terbatuk kecil dengan perasaan yang tidak terkendali. "Hanya untuk sehari saja." Pinta Millen kembali.
"Kau memintaku menjadi kekasih bohongan? Kau gila?!"
"Tidak, aku tidak gila. Kalau aku gila, pasti sekarang sudah aku apain kamu." Caramel menelan salivanya. Ia benar-benar tidak tau apa yang di pikirkan Millen sekarang.
"Tidak, tidak, aku tidak bisa. Kalau kau minta aku menjadi juru masak pribadimu, atau menyuruhku untuk pergi ke luar kota untuk mengambil sesuatu atau menemui orang yang tidak kau ingin temui, atau apapun itu, aku mau!" Caramel menjeda ucapannya dengan sengaja. "Tapi untuk kali ini, aku benar-benar tidak bisa."
"Oh, ayolah. Hanya untuk sehari, kau hanya perlu berakting di depan keluargaku dan sedikit mesra denganku agar membuat mereka yakin, dan selesai. Kau hanya perlu melakukan itu, mudah bukan?" Caramel menggeleng kuat. Ia benar-benar tidak mau bersangkutan dengan hal ini.
"Itu tidak mudah, kau cari saja perempuan lain." Caramel beranjak dari kursi namun tangannya langsung di tahan oleh Millen. Lelaki itu melangkah lebih dekat. "Tidak bisa, kau perempuan yang tepat untuk melakukan hal ini."
"Aku tidak bisa."
"Kau perlu sesuatu yang harus aku lakukan agar kau menyetujuinya?"
"Tidak, aku tidak perlu apapun." Caramel menatap ke arah lain. "Lagi pula dengan wajah tampan milikmu, seharusnya kau mudah mendapatkan perempuan untuk kau jadikan kekasih bohonganmu." Tambahnya.
"Ini yang membedakanmu dengan yang lain. Kalau aku mengambil perempuan lain, memang mudah, tapi mereka yang akan terus tidak mau lepas dariku. Mereka menginginkan lebih." Jelas Millen dengan ekspresi wajah memohon. Oh, ini pertama kalinya seorang Millen memohon. Bagaimana jika ia memakai nama Andrew Millenov-nya?
Seorang Millenov sangat susah untuk melakukan hal ini karena apa yang mereka inginkan akan selalu di dapat dengan hitungan detik. "Ku mohon."
Caramel menatap Millen dengan kasihan. Kasihan. Garis bawahi itu!
"Baiklah, apa yang harus ku lakukan?"
Millen langsung tersenyum senang. Ia tidak perlu memohon lebih lama lagi karena itu bukanlah dirinya. Lelaki itu menarik tangan Caramel keluar dari ruangan kerja miliknya dan membawanya memasuki mobil sport yang hanya ada 5 di dunia.
Mobil Millen membela jalanan yang sepi ini dengan kecepatan yang masih di bawah rata-rata. Caramel berpegangan pada seatbelt dengan sangan kuat, ia tidak pernah menaiki mobil sport seperti ini.
Millen menghentikan mobil sport di depan lobby mall. Lelaki itu mengitari mobil dan membuka pintu Caramel lalu mengulurkan tangan. Caramel hanya melewatinya saja karena untuk apa ia mengambilnya jika ia bisa beranjak dari mobil ini sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Wants Me [ #1 MILLENOV ] ✔
Romansa#50 Romance (2020/04/09) Ia terkekeh pelan saat melihat penampilan gadis yang memakai baju tidur di club miliknya. Sangat jarang ia melihat gadis dengan penampilan cukup berantakan yang seperti orang habis putus cinta, biasanya ia melihat perempuan...