40 - New Queen

31.9K 1.8K 41
                                    


⚠️‼️TYPO BERTEBARAN‼️⚠️
⚠️Tinggalkan Jejak⚠️

One Week Later,
MARTIN's MANSION, SHANGHAI, CHINA
16.07 P.M

Carlton mengetuk pintu kamar Cathleen dan ia masuk setelah mendengar balasan darinya. "Kenapa seminggu belakangan ini Uncle Rayn sibuk? Ibu kita juga." Ujar Carlton. Cathleen sedang menata rambutnya yang ia buat menjadi wave.

"Lalu aku harus bertanya pada siapa? Kenapa kau harus bertanya padaku padahal belakangan ini aku harus mengurus barang-barang branded yang akan keluar besok?!"

"Kenapa harus marah padaku?! Aku kan hanya bertanya." Carlton berdecak kesal dan ia pergi dari kamar Cathleen. Ia pergi ke ruang tamu utama-biasanya menjadi tempat perkumpulan keluarga besar atau pertemuan dengan orang penting-Carlton melihat bagaimana para pelayan sedang sibuk membersihkan. Bukan! Mereka selalu membersihkan semua bagian mansion ini setiap hari.

"CARLTON! Kenapa kau belum siap juga?!" Teriak Rayn kepada keponakan lelakinya ini. "Apa aku harus ikut juga?" Tanya Carlton balik dengan pundak yang menurun, sebagai tanda jika ia malas untuk ikut serta.

"Tentu saja kau harus!"

"Uncle, jika aku tidak ikut juga tidak masalah." Rayn mendorong dahi Carlton dengan telunjuk. "Tentu akan bermasalah, Carlton. Apalagi jika mama mu tau."

"Uncle, jangan lapor ke Mom berarti."

"Lapor atau pun tidak, Mama mu pasti akan mencari kehadiranmu." Carlton menghela nafas lemas. Rayn merangkul Carlton, "Percayalah padaku, acara ini tidak akan merugikanmu. Jika kau tidak datang, kau mungkin akan melewatkan sesi yang sudah kita tunggu."

Xian-xian menghampiri mereka. "Carlton, bisa kau periksa kelengkapan makanan kita yang akan disajikan?" Carlton mengangguk dan berjalan menuju dapur. Sementara itu, Xian-xian tersenyum ke Rayn. "Hari ini keluarga kita yang berasal dari negara lain akan datang, mereka tidak ingin melewatkan kesempatan yang sudah kita tunggu ini." Ucapnya. "Suamiku juga akan datang, ia bahkan membatalkan rapat yang penting hari ini dan reschedule semuanya." Tambah Xian-xian.

"Nicholas akan datang? Bukankah dia benci dengan China?"

"Ia bukan benci, ia tidak suka dengan lingkungan disini. Tapi karena ia ingin melihat anaknya yang menghilang, ia membuang jauh-jauh ketidaksukaannya." Rayn mengangguk pelan. "Tetap saja, menurutku dia benci China, padahal dia keturunan China." Gerutu Rayn.

"Dia campuran, Kak! Amerika-China!"

"Terserah padamu, bagiku, tidak suka sama saja dengan benci." Setelah itu, Rayn pergi dan melanjutkan urusan yang masih banyak. Contohnya, memeriksa apakah Wine kesukaannya sudah datang, apakah pakaian miliknya sudah rapi, dan lainnya. Menurut dia, pekerjaan semacam itu adalah hal yang rumit, padahal sangat mudah dilakukan. Aneh? Ya sangat!

Xian-xian mendatangi kamar Caramel. Caramel sudah selesai merias wajah dan memakai dress berwarna hitam dengan notif bunga. Caramel jarang memakai dress semacam ini dan ia kurang nyaman memakainya karena bagian perut dan bahu terlihat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
He Wants Me [ #1 MILLENOV ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang