POV LUHAN
Sudah berapa hari dia menghilang?
Tidak... bukankah aku tak seharusnya mencari si bodoh itu? Faktanya, seharusnya aku sekarang senang karena dia pergi dari hidupku. Seorang playboy seperti dia seharusnya tidak ada hubungannya denganku. Seseorang yang harus kulupakan. Aku tidak peduli di mana dirinya, atau apa yang sedang ia lakukan saat ini...
Tapi kenapa akhir-akhir ini dia tidak mengirimkan pesan Line apapun padaku?
Tunggu dulu. Aku tidak memikirkannya, oke? Aku hanya ingin tahu... Dan kenapa aku bahkan memikirkan si idiot itu saat ini? Hentikan, Lu! Fokuslah pada hal lainnya.
Ini sepenuhnya kesalahan dia... Dia menghilang begitu saja setelah mencuri sebuah ciuman dariku malam itu.
Oke, dia memang membawakan beberapa makanan pencuci mulut ke mejaku di hari lainnya. Tapi bukan berarti dia bisa diam saja setelahnya. Itu sama sekali tidak benar.
Urrrgh! Tunggu saja sampai aku bertemu denganmu lagi. Aku akan memukulmu tepat di wajahmu karena mencuri ciumanku itu!
Sial! Kenapa aku merasa begitu frustasi, huh? Aku masih merasakannya di bibirku. Tidak peduli apapun yang kulakukan, atau di manapun aku berada. Aku sudah sarapan, makan siang, makan malam... Aku sudah menyikat gigiku, bahkan menggunakan pelembab bibir anti dehidrasi, tapi ciumannya masih terasa di sana!
AAAAAARRGH!!!
Aku menghela nafas berat di depan tumpukan besar lembaran pelajaran. 'Kedua' temanku... tidak, hanya yang 'satu'... memandangku dengan khawatir. Sementara yang lainnya, sibuk berinteraksi dengan istrinya di atas ranjang sana... Itulah sebabnya aku hanya menyebutkan yang 'satu', bukan 'keduanya'.
Err... kami tidak bermaksud untuk bersikap tidak sopan, mengganggu privasi mereka dengan belajar di tempat Kyungie. Tapi beginilah ceritanya:
Biasanya, Tao dan aku menginap di kamar Chanyeolie setiap malam sebelum ujian. Teman brengsek kami yang jenius ini adalah Dewa Pengetahuan, dia sama sekali tidak perlu belajar. Dia hanya bermain dengan VDO game-nya sementara kami belajar. Jadi, apabila kami ada pertanyaan, kami bisa segera bertanya padanya. Namun, hal itu berubah sejak hari dimana dia dan Kyungie menjadi sepasang kekasih. Karena, ketimbang bermain dengan VDO game-nya, dia lebih suka memainkan permainan merayu yang bodoh ini dengan kekasihnya yang manis dan menggemaskan di atas ranjang. Itulah sebabnya kami harus menjadi orang yang tidak sopan, menerobos masuk untuk belajar di dekatnya. Dia seorang jenius yang mengetahui segalanya tentang pelajaran kami. Tidak peduli apapun yang terjadi. Itulah alasan kenapa kami terus mengikutinya untuk mendapatkan semua jawaban yang kami perlukan untuk ujian.
"Demi menantu petani toge, ada apa denganmu? Apa kau iri pada Chanyeolie?" Tao mungkin masih membaca lembar materinya, tapi matanya terus melihat ke samping, ke arahku. Namja ini mengetahui dengan pasti tentang apa yang sedang kupikirkan. "Iri, gundulmu?" teriakku kembali.
Tentu saja, siapa yang tidak akan iri dengan mereka berdua? Kyungie hanya membaca manga-nya, berbaring tengkurap di ranjangnya dengan tenang, karena dia tidak ingin mengganggu kami belajar. Yah, sebenarnya ini adalah kesalahan kami. Kami benar-benar minta maaf... Kyungie-ssi... Tapi kekasih raksasa-nya yang bodoh – Chanyeolie – lah yang sebenarnya pertama berinisiatif menggodanya. Jika tidak ada kami di sini, aku yakin dia akan menindihnya, aku yakin itu. Tapi kami ada di sini sekarang. Jadi, dia tidak bisa mengerjakan perbuatan-perbuatan nakalnya di depan teman-temannya. Yang bisa ia lakukan hanyalah duduk di atas ranjang sana sambil mencolek, menggoda, dan menyentuh kekasihnya di seluruh tempat. Sementara Kyungie mempertahankan wajah jengkelnya dan mengusir Chanyeol agar ikut belajar bersama kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 2: Moon Courting Another Moon (CHANSOO)
FanfictionDo Kyungsoo adalah seorang mahasiswa baru di suatu universitas, dimana cinta lamanya, Park Chanyeol, seorang mahasiswa tingkat dua, berkuliah. Chanyeol sangat populer dan merupakan Campus Moon tahun lalu, tapi sepertinya dia tidak suka diperhatikan...