POV LUHAN
Di mall, sepulang kuliah...
"Brengsek! Siapa yang ingin berkencan dengan teman tepat sepulang kuliah begini? Huh, Luhanie? Jinjja, kau harus menemukan teman kencanmu sendiri..." Zitao terus mengeluh di belakangku. Aku hanya memintanya untuk mengantarku membeli beberapa alat tulis, tapi dia mengeluh seolah aku menghabiskan seluruh hidupnya untuk melakukan hal ini.
Maafkan aku jika aku mengambil waktu kencanmu dengan Luna selama satu atau dua jam. Ini semestinya tidak menyebabkan masalah apapun untukmu. Aku yakin.
Aku benar-benar merasa tidak nyaman pergi ke mall sendirian. Lagipula, ini adalah karakteristik unikku di antara Illegal Doctors Gang yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Baik itu teman, ataupun orang yang istimewa.
Karena saat ini aku tidak memiliki semua itu, itulah sebabnya kau berada di sini denganku, Tao-ya.
"Ani. Saat ini aku sedang tidak ingin mencari teman kencan." Jawabku sambil mencoba beberapa pena biru yang terlihat cukup baik untuk pelajaranku.
"Tentu saja, karena akhirnya kau mendapatkan seorang Campus Moon yang mengikutimu seperti seekor anak anjing yang tersesat." Goda Tao sambil menertawakan leluconnya sendiri. Tapi saat dia menyadari bahwa aku tidak bereaksi sama sekali, dia tahu ada sesuatu yang tidak beres.
Aku masih memiliki perasaan yang aneh sejak aku mendengar Sehun berbicara dengan kata-kata manis dengan mantan kekasihnya beberapa hari yang lalu.
Ini adalah perasaan aneh yang tidak dapat kujelaskan. Setelah dia menceritakan semuanya dan aku juga mempertimbangkan beberapa hal... aku merasakan sesuatu yang berbeda terjadi dalam diriku.
Aku tahu dia mengatakan yang sebenarnya. Tapi ketimbang mempercayainya, aku merasa seperti aku tak ingin mentolerir semua alasannya lagi. Dia terlihat seperti seorang playboy yang profesional dan tidak mungkin dia akan berhenti, apapun yang terjadi.
"Demi pucuk toge, apa yang sebenarnya terjadi padamu? Lihatlah wajahmu sekarang." Tao menusukku dengan sebuah pena. "Bicaralah padaku... Keluarkanlah semuanya."
"Gwaenchana." Jawabku langsung. Pria ini selalu sangat cerewet. Yah. Aku tahu dia seperti itu karena aku pun tidak berbeda dengannya, dan lagipula kami bersahabat.
"Aku tidak percaya padamu. Kita sudah lama berteman. Aku bisa melihat dengan jelas bahwa ada sesuatu yang mengganggumu."
"Jinjja gwaenchana. Aku sudah selesai. Apa kau ingin sesuatu?"
"Brengsek kau, Luhanie. Jangan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Katakan padaku sekarang." Tao mengunci leherku dengan lengannya.
Hentikan, Zitao. Terlalu banyak orang dan terlalu banyak gadis-gadis di sekitar sini! "Kau akan mengatakannya atau tidak? Jika tidak, maka kau harus pulang sendiri."
"Zitao. Lepaskan aku."
"Katakan!"
"Lepaskan aku dulu. Aku tidak bisa bernafas."
"Luhan hyung..." Seseorang memanggil namaku. Aku terbatuk tepat setelah Zitao melepaskanku, dan aku melihatnya tepat di sana... Orang yang mengganggu pikiranku, sedang berdiri tepat di depan kami.
Si Campus Moon Baru.
"Aku akan menemuimu di kasir." Alih-alih menyapa, aku memutuskan untuk menghindarinya. Terlihat sedikit kasar dan aneh, aku tahu. Tapi lagipula, aku bertindak seperti ini karena dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 2: Moon Courting Another Moon (CHANSOO)
FanfictieDo Kyungsoo adalah seorang mahasiswa baru di suatu universitas, dimana cinta lamanya, Park Chanyeol, seorang mahasiswa tingkat dua, berkuliah. Chanyeol sangat populer dan merupakan Campus Moon tahun lalu, tapi sepertinya dia tidak suka diperhatikan...