Prolog

416 15 2
                                    

"Zana cepetan, jangan lupa bawa buku paket pak Aji ya." Ahda meneriaki sahabatnya yang asyik memakaikan baju gamisnya di kamar sana.

"Iya." Teriakan samar-samar dari kamar.

Ahda menghembuskan nafas. Lagi-lagi setiap mau berangkat kuliah dia harus teriak-teriak tidak jelas dengan sahabatnya itu.

Dugh.

"Astagfirullah." Zana meringis. Berjalan cepat menghampiri Ahda yang melotot.

"Kebiasaan buruk selalu begitu. Nanti aku bilangin abah, buat lebarin pintu kamar kamu." Ahda maju mendekati Zana yang masih mengusap-usap dahinya yang terasa perih.

Melihat gelagat Ahda yang berbaik hati untuk membantu dirinya, cepat-cepat Zana berjalan ke arah pintu keluar.

Ahda menatap lama dengan penolakan Zana. Tidak biasanya.
"Aku yang bawa bukunya, terlalu tebal." Ahda menarik cepat buku yang dipegang Zana.

Cukup dengan anggukan kepala, dan tidak melawan sama sekali. Biasanya ada adegan tarik menarik yang pada akhirnya membuat mereka berdua sama-sama dihukum oleh pak Aji bahkan dosen yang lain.

Sekali lagi, Ahza kebingungan. Sikap Zana aneh hari ini.

Setelah pamit ke orang tuanya Zana, mereka beranjak pergi ke kampus.

Lagi dan lagi Ahza kebingungan, Zana membawa sepeda motor sendiri. Biasanya numpang sama Ahza.

Kamu kenapa? Punya gebetan ya? Kok aku dicuekin.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

19-02-2019


Assalamu'alaikum wrwb .

Hai readers aku yang tersayang. Aku bawa cerita baru "DESIRE".

Yang nggak tau artinya, cukup klik apk google lalu ketik. 😅

Maaf banget tetiba publish cerita baru. Aku jamin cerita ini ringan banget.

"ALMEERA" jangan ditanya dlu. 😀.

Oke ini pembuka. Semoga peminatnya banyak lagi.

Kasih komentar, kritik dan VOTE ya.

Ma'ash salamah ya kalian.

Wa'alaikumsalam wrwb.

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang