Halaman 15

666 54 0
                                    

Terkadang lurusTerkadang berkelokTerkadang bercabangSerumit itukah pikiran manusia?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang lurus
Terkadang berkelok
Terkadang bercabang
Serumit itukah pikiran manusia?

Oktamara

***

Tipu muslihat seorang jin terkadang tidak dapat terdeteksi oleh akal manusia. Hanya manusia-manusia berakal murni yang dapat keluar dari jebakan tipu muslihat jin. Dunia manusia dan dunia mereka sangat tipis pembatasnya.

Okta berjalan sendiri menapaki lorong hitam. Matanya seakan buta digelapnya lorong. Pikirannya ingin berbalik, tapi kaki dan raganya tetap tidak mau bergerak.

Mimpi ini lagi!-umpat Okta. Sudah dua hari belakangan ini, ia sering bermimpi seperti saat ini. Berada di lorong gelap dengan sebuah cahaya di ujung sana. Sayup-sayup telinganya menangkap suara tangisan yang ia kenal. Tangannya meraba pada dinding yang berdebu.

hiks..hiks..hiks

srak..srak

Gadis itu semakin yakin, suara tangisan yang ia dengar milik temannya. Sepintas gadis tersebut mendengar suara besi yg bergesekan. Matanya menyipit lagi ketika melihat sebuah lilin yang sama di ujung lorong. Ia mempercepat langkahnya menghampiri lilin tersebut. Lilin itu masih sama berjumlah 9 buah.

Gadis itu mengulurkan tangannya mengambil lilin yang menyala paling terang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu mengulurkan tangannya mengambil lilin yang menyala paling terang. Ia mengangkatnya untuk melihat sekeliling ruangan itu. Tekadnya sudah bulat untuk menjelajah di mimpinya.

Bug..

Bug..

Sedikit terlonjak, Okta menolehkan kepalanya. Itu suara pintu yang digedor dengan kasar. Okta melangkahkan kakinya mendekat pada pintu besar bewarna merah.

Bug..

Bug..

Gadis itu mundur satu langkah ketika pintu digedor kembali. Lilin yang ia pegang hampir saja terjatuh dari pegangannya. Okta mendekatkan lilin tersebut untuk memperjelas penglihatannya. Pintunya besar terbuat dari kayu bercat merah darah. Pekat, bersih dan mengeluarkan bau menyengat.

Tengah MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang