Halaman 3

1.1K 80 4
                                    

Sebaik-baiknya pemimpi ialah ia yang dapat membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya sebatas bunga tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebaik-baiknya pemimpi ialah ia yang dapat membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya sebatas bunga tidur.

Oktamara

***


Tik..tok..

Tik..tok..

Tik..tok..

Teng..Teng..Teng..

Pukul 00:00

Hari berganti. Cerita kemarin berlalu begitu saja. Tepat pukul duabelas malam, Raina terbangun dari tidurnya yang tidak lelap. Ia bermimpi sangat aneh. Raina dan Okta adalah gadis berdarah Jawa yang lahir di Jakarta. Orang tua Raina masih mempercayai hal-hal mistis di luar logika manusia. Terutama sang Ayah yang sering melakukan meditasi untuk memperdalam kedamaian dalam jiwanya. Sejak itulah, rumah Raina tidak pernah tenang. Ia sering sekali didatangi makhuk-makhluk tak kasat mata seperti saat ini.

Raina menolehkan kepalanya ke arah pintu kamar. Sayup-sayup ia mendengar derap langkah kaki yang berlalu lalang. Gadis itu menegakan tubuhnya. Matanya menjadi sangat was-was. Ditambah jarak kamar Ibu dan Ayahnya lumayan terpisah jauh. Kamar Raina berada di lantai 2 bersama kakaknya. Sayangnya, kamar itu sedang tidak berpenghuni. Kakanya sedang pergi keluar kota untuk berlibur.

Sial! Umpatnya dalam hati.

Buru-buru ia mengambil ponsel yang tergeletak di meja samping tempat tidur. Mengirimkan pesan pada teman-teman terdekatnya untuk mengenyahkan pikiran buruk.

'Siapapun temenin gue melek saat ini juga! Please:('

Begitu isi pesan yang ia kirim di grup.

Ia melirik waspada ke pintu kamar. Suara derap langkah kaki itu sudah menghilang. Tapi jantungnya berdetak lebih kencang. Raina membuka dan menutup aplikasi WhatsApp tersebut. Berharap ada manusia yang meresponnya saat ini juga.

Oktamara
>Kenapa Lu?

Raina segera membuka isi pesan personal tersebut dan segera membalas. Syukurlah ada manusia yang masih membuka matanya saat itu.

Me
Temenin gue kek. Gak bisa tidur √√
Horror cuy di rumah gue √√

Oktamara
>Ada apaan emangnya? Hayoloh..

Baru Raina ingin membalas isi pesan kawannya, gadis itu berjengkit ketika jendela kamarnya di ketuk.

Tok..tok..tok

"Kaget!"pekik Raina dan tak sengaja menjatuhkan ponsel di atas kasur.


Tok..tok..tok Lagi jendela itu di ketuk.

Raina menggigit bibir dalam. Jam menunjukan pukul 00.10 wib Kalau kata kebanyakan orang semakin malam semakin asik, Itu salah. Bagi Raina semakin larut, semakin menyeramkan dan ia membenci itu.

Tengah MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang