BACK TO YOU⭐THE BOYZ | [END]

22✨

Papi dan mami duduk berdua di ruang tamu. Kali ini papi tak habis pikir dengan perbuatan mami yang menamparmu seperti itu. Kenapa mami jadi keras begini, ini pertama kali mami menamparmu.

"puas kamu?" ucap papi kecewa.

"maafin mami pi, mami khilaf"

"aku emang manjain ara, sampai kapanpun akan terus begitu. Dia itu hidup dan mati ku, keturunanku, darah dagingku. Kamu bisa hukum dia dengan cara lain bukan dengan kekerasan"

"pi, mami gak tau situasinya seperti apa. Mami cuma kebawa emosi"

"kalo kaya gini mana mungkin ara mau cerita ke kita tentang perilaku hwall ke dia? Kamu itu gak mikir ya?"

"ck! Lagi lagi ara lagi lagi ara—"

Plak!

Kali ini mami mendapat tamparan lagi dari papi.

"kamu itu maminya tapi liat kamu sekarang cemburu sama anak sendiri—"

"terserah!" mami beranjak dan masuk mobil. Mami melajukan mobilnya tanpa menghiraukan papi.

Setelah melihat kelakuan mami, papi hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri yang tak mampu mengurus anak dan istrinya.

〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️

Hyunjae menggenggam tanganmu erat sedari tadi. Ia telaten menunggumu cerita sambil mengompres mulutmu dengan saputangan yang direndam es batu. Dalam hati hyunjae sangat khawatir akan psikologismu.

"kak—"

"iya? Kamu mau apa?"

"gimana? Kakak mau bantuin aku kan?" pintamu.

"kamu yakin?"

"iya kak"

"tapi ada syaratnya"

"apa kak?"

"kamu cerita ke kakak"

Kamu mengangguk pelan. Hyunjae menyodorkan minum padamu sebelum mulai cerita.

"tadi pagi hwall ngajakin aku ke makam bunda. Kita lama disana sampe ketiduran. Akhirnya kita buta arah tujuan mau kemana sebelum akhirnya hwall bawa aku ke villanya bunda. Aku kira dia bakalan kaya biasa waktu aku main ke rumahnya gitu, ternyata beda. Hwall yang kemarin bukan hwall yang ara kenal hiks" kamu menangis.

"kamu tenang dulu, kalo gak kuat cerita jangan dipaksain" ucap hyunjae.

"aku merasa kotor banget kak, hwall nyium aku brutal dan dia ninggalin bekas kaya gini. Dia berusaha bikin aku jadi miliknya biar aku gak lari. Tapi aku nolak sampe akhirnya dia sadar dan ninggalin aku dikamar"

"dek, ara kamu dengerin kakak ya? Kotor apa enggaknya manusia itu bukan manusia yang menilai, tapi tuhan. Gakpapa, luka ini (sambil nujuk bibirmu)  sama bekas ini (sambil nunjuk lehermu)  bisa hilang yang penting hwall nggak ngerusak kamu" hyunjae memberimu penjelasan.

"tapi kak—hiks"

"sekarang ara boleh nangis, sini" hyunjae memberikan pelukannya.

Kamu merasa hyunjaelah orang yang tepat untuk membantumu memutuskan hubungan dengan hwall. Terlebih hyunjae itu bukan orang yang gampang dikalahkan. Kali ini kamu yakin, hyunjae akan membantumu.

"hyunjae?" itu papi.

"iya om? Ara baru aja tidur"

"makasih udah rawat dan jaga ara, tadi om udah telfon orang tua kamu. Kamu pulang diantar sopirnya ara ya?"