Typo tolong dikoreksi. Mbak Uti lagi keranjingan ngetik lewat hengpon ✌
💙💙💙
'I need you. ~Akasa Alfarellza'
Akasa terkesiap saat menemukan perempuan mungil itu yang mengetuk pintu kamarnya berkali-kali.
Christel memang sering datang ke rumah Akasa karna sudah mengetahui kode kunci untuk rumahnya.
Tapi ini kali pertama Christel naik ke lantai atas dan mengetuk pintu kamar Akasa.
"Aku boleh masuk?" Akasa masih termangu saat Christel meminta izin.
Tapi perempuan itu langsung menerobos masuk ke kamarnya tanpa menunggu jawaban Akasa.
Pria berhidung bangir itu melihat ke arah punggung Christel yang bergetar.
"Sayang," panggilnya pelan. Memastikan jika Christel tidak benar-benar menangis.
Namun suara tangisan justru terdengar. Membuat Akasa mendekati perempuan itu dengan wajah khawatir.
"Hei, ada apa?" Akasa memegang kedua bahu Christel. Sedikit menunduk, mencari mata dari perempuan mungil itu.
"Bawa aku pergi, mas." Mata Akasa membola sekilas. Lalu menatap Christel yang sudah berlinang.
"Kenapa, Tel? Ada apa? Jangan bicara sembarangan, sayang."
"Ayah sama ibu mau bawa aku dan anak-anak pindah ke Jambi, mas. Mereka gak setuju sama hubungan kita. Mereka nganggep kita ngekhianati keluarga Prasiarkana, mas. Tapi aku gak mau pisah sama kamu. Aku mau kita membangun keluarga kayak apa yang kita rencanain. Aku-"
Akasa langsung memeluk Christel yang tak lagi bisa melanjutkan ucapannya. Perempuan itu terisak.
"Tapi kita gak boleh bertindak kekanakan kayak gitu, sayang." Akasa mengusap kepala Christel yang mulai berhenti menangis.
"Terus kamu rela aku dibawa pergi?" Tanya Christel lemah.
"Aku bakal jemput kamu. Dan buktiin sama kedua orang tua kamu kalo hubungan kita gak salah," jawab Akasa setelah menghela napas berat.
Christel melepas pelukan. Menatap ke arah manik yang selalu memberikan kehangatan.
"Gimana, mas? Gimana caranya?" Christel tak lagi punya tenaga untuk kembali menangis.
Akasa meraih wajah Christel di kedua telapaknya.
"Pasti ada jalannya. Kamu cuma perlu baik-baik aja sama anak-anak sampe aku jemput kalian. Oke?"
Christel mengangguk menyetujui. Dirasakan Akasa mengecup dahinya lama.
Dan Christel mengalungkan tangannya ke leher Akasa setelah kecupan itu berakhir. Dengan berani perempuan mungil itu mendekat dan mencium bibir Akasa.
Cukup lama, meski tanpa pergerakan apa pun. Mereka benar-benar hanya menempel.
Tubuh Christel masih bertumpu pada Akasa yang memeluknya. Kaki Christel bahkan menjinjit untuk menyamakan tinggi mereka.
Kini Akasa yang menuntut ciuman itu. Dengan lembut Akasa merasakan manis disetiap sudut bibir Christel yang membalas gerakannya.
Dua menit, ciuman itu berakhir. Menyisakan napas yang tersengal dari keduanya.
"Kamu harus pulang, sayang. Aku gak mau kelepasan karna kamu ada di sini dengan keadaan sedih begini."
Akasa menjauhkan diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/159446275-288-k860387.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Je t'Aime AUSSI (sekuel Je t'Aime) [Sudah Terbit]
General Fiction(Tersedia di shopee dan playstore) Warning!! Disaranin sebelum baca cerita ini, baca Je t'Aime dulu deh. Biar benang merahnya dapet 👌 Delana Christel. Siapa yang tidak mengenali ibu dari si bintang kembar itu? Janda dari seorang Alta Prasiarkana. S...