Pertemuan | 21

729 108 29
                                    

Mbak Uti ngetiknya di hp genks, kalo ada typo boleh di komen 🙏

💙💙💙

'Kadang aku lupa, bahwa luka selalu ingin menjejal masuk bersama bahagia. ~Delana Christel.'

"Jadi kapan mau ngenalin Akasa ke orang tua kamu, Tel?"

Hari ini Christel membantu Bella menyiapkan sarapan untuk Gian dan kedua anaknya.

Setelah menikah, Abid dan Rana memang memilih untuk tinggal di rumah mereka sendiri.

Rasanya rumah besar keluarga Prasiarkana semakin sepi. Itulah kenapa Christel masih menginap di sini. Semua karena keinginan Bella yang selalu ingin dekat dengan cucunya.

Selama ini Christel tinggal di apartemen peninggalan Alta. Dan dia nyaman tinggal di sana. Tapi tanpa kedua anaknya, Christel juga tidak bisa begitu saja tenang.

"Nanti, ma. Di acara aqiqah anaknya Kinan sama Kevin," jawab Christel meletakkan piring di atas meja.

Bella mengangguk setuju. "Bagus deh. Secepetnya kamu emang harus ngenalin Akasa ke orang tua kamu."

"Tapi-," Christel menggantung ucapannya. Membuat Bella menoleh dan menunggu kelanjutannya. "Aku agak ragu, ma."

Untuk kali pertama, Christel mengungkapkan perasaan ragunya pada seseorang.

Ada tekad yang membuat Christel menyetujui pertemuan kedua orang tuanya dan Akasa saat acara aqiqah anak Kinan nantinya.

Tapi Christel tidak memungkiri bahwa secuil kekhawatiran mengganggunya begitu besar.

"Ragu kenapa?" Suara lembut dari Bella membuat Christel tersadar.

"Ragu sama respon ayah ibu nanti. Takut kalo-kalo mereka gak bisa nerima dokter Aka," suara Christel lebih terdengar seperti cicitan.

Ah sial!

Jemarinya kembali beradu karena kekalutan yang tiba2 memenuhi kepalanya.

Usapan di ujung kepalanya membuat Christel mendongak. Ibu mertuanya tersenyum hangat.

"Biasanya, orang tua selalu ingin yang terbaik dan bisa membuat anak mereka bahagia. Kalo memang Akasa adalah pilihan kamu dan bisa buat kamu hepi, mama rasa ayah sama ibu kamu bakal dengan senang hati menerima Akasa."

Setiap kata dari mulut Bella terdengar sarat akan sebuah pengharapan. Christel tau, bahwa Bella hanya ingin menenangkannya.

Toh sampai sekarang, siapa yang bisa menerka akan bagaimana respon kedua orang tuanya nanti setelah bertemu dengan Akasa?

"Lagipun, Akasa sayang banget sama si kembar. Atau sebaliknya? Si kembar yang sayang banget sama Akasa."

Ucapan Bella kali ini menghadirkan tawa kecil di keduanya.

Benar. Jangan lupakan soal Rescha dan Tobias yang sangat menyayangi dokter tampan itu.

***

"Mimpi apa mbak Christel bisa jadian sama dokter Akasa? Iri banget jadinya." Itu jelas suara Galuh.

Suara yang selalu menjadi bunyi pertama di ruangan besar itu, membuat Christel menahan tubuhnya di balik pintu masuk.

Je t'Aime AUSSI (sekuel Je t'Aime) [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang