Setelah mandi dan mengganti bajunya, Eunha memutuskan untuk keluar sebentar membelikan Jungkook obat sekaligus makan siang untuk mereka berdua. Eunha tidak memasak karena mengurus Jungkook yang jatuh sakit.
Wanita ini berjalan keluar dari rumah besar Jungkook untuk menuju halte bus terdekat. Beruntungnya rumah Jungkook meski sangat luas dengan halaman seperti lapangan, tapi rumah itu berada di pertengahan kota dan cukup mudah untuk menemukan alat transportasi.
Saat ia berada di luar rumah, Eunha menemukan ada mobil terparkir dekat pintu utama rumah. Itu bukan mobil milik Jungkook, Eunha yakin sekali. Eunha enatap mobil itu cukup lama hingga seseorang keluar dari tempat kursi kemudi mobil itu.
Laki-laki berperawakan eropa terlihat berjalan mendekati Eunha. Eunha tahu pria ini, dia Kevin, orang yang berada di rumah ayah Jungkook waktu itu.
Untuk apa dia disini?
Mencari Jungkook?
"Nona Jung Eunha?" ucap Kevin saat sudah berhadapan dengan Eunha.
Eunha mengangguk dan menatap Kevin dengan wajah dinginnya. Meski penasaran tentang keberadaan Kevin di depannya, ekspresi Eunha tidak akan menunjukkan itu. Wajahnya sudah terbiasa untuk tidak berekspresi jika berhadapan dengan orang asing.
"Maaf mengganggu anda. Tapi bisakah anda meluangkan waktu sebentar untuk berbicara dengan Tuan Besar?"
Eunha menatap ke mobil yang Kevin tumpangi. Sekilas ia menangkap siluet ayah Jungkook yang duduk di kursi belakang. Eunha bingung, ada keperluan apa Ayah Jungkook ingin berbicara dengan dirinya?
Eunha tidak langsung mengiyakan perkataan Kevin. Perempuan ini ingat sekali kalau Jungkook sangat membenci ayahnya, dan itu membuatnya sedikit was-was.
"Tentang apa?"
Kevin tersenyum kikuk, "Saya sendiri tidak tahu, Tuan Besar hanya meminta saya untuk memanggil anda."
Eunha menghela nafas, "tidak bisa, aku ada urusan." Eunha kemudian meneruskan langkahnya menuju gerbang rumah Jungkook.
"Ini tentang Jungkook, Nona Jung." sebuah suara terdengar membuat Eunha menghentikan langkahnya. Ia menoleh kebelakang dan melihat Ayah Jungkook sudah turun dari mobilnya. Eunha masih tidak percaya dan ragu untuk ikut dengan ayah Jungkook. Lagipula ia juga harus segera membelikan Jungkook obat dan makan siang. Jika Eunha keluar lama Jungkook pasti langsung mencarinya.
"Maaf, Tuan Jeon. Aku tidak bisa." kata Eunha dingin.
"Apa kau tidak penasaran dengan penyebab dia menjadi orang gila seperti itu?"
Eunha yang berniat berbalik badan hendak pergi langsung terdiam. Ia mendongkak menatap Ayah Jungkook dengan pandangannya yang datar. Jangan lupakan tentang kebodohannya yang tidak bisa walau sekedar menunjukkan ekspresi.
-oOoOo-
"Hnggghh..." lenguhan Jungkook terdengar disusul dengan kelopak matanya yang perlahan terbuka.
Laki-laki yang pucat karena jatuh sakit ini terbangun dari tidurnya. Ia langsung menelusuri kamar luasnya mencari keberadaan wanitanya, Jung Eunha.
Jungkook menggeram ketika merasakan kepalanya terasa nyeri ketika ia mencoba bangun dari tidurnya. Laki-laki itu turun dari ranjangnya dan berjalan dengan tertatih keluar dari kamar.
"Eunha?" panggilnya dengan suara yang serak dan parau.
Tidak ada sahutan karena memang sedang Eunha tidak ada di rumah. Jungkook perlahan turun menyusuri tangga rumah megahnya, saat ia sampai di bawah ia kembali memanggil Eunha namun tetap tidak ada sahutan dari perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Professor
Fanfiction[END] (WARN! 18+) Jung Eunha, seorang mahasiswa tingkat akhir yang pendiam dan tertutup tidak pernah membayangkan kalau ia menjadi target dari Profesornya yang ternyata seorang psikopat berdarah dingin. Start : November 2018 Finish: Maret 2020 NB: I...