33

3.8K 598 28
                                    

Kepencet jadi kepublish padahal belum rampung eyy😭😭😭

Tapi gapapalah, udah terlanjur banyak yang baca:)

Jangan lupa vote dan komennya ehe, biar aku pertimbangin update minggu depan atau update bulan depan hehehehehe...





Taehyung tetap kukuh mendekati Eunha meski sudah berkali-kali Eunha marahi. Laki-laki itu selalu menghampiri Eunha jika ia menangkap siluet Eunha. Ia juga hampir setiap hari mengirimkan pesan pada Eunha yang isinya benar-benar tidak penting. Ia juga kerap mengikuti kelas Eunha jika ia sedang tidak ada jadwal kuliah.

"Jung Eunha, mau sampai kapan kau tidak mau berbicara denganku, huh?" tanya Taehyung saat ia berusaha menyamai langkah kakinya dengan Eunha yang terlihat berjalan tergesah-gesah.

Eunha tidak menjawab dan terus melangkah secepat mungkin yang ia bisa agar bisa terhindar dari laki-laki bernama Taehyung itu. Eunha bahkan tidak pernah mengucap sepatah katapun pada Taehyung semenjak kejadian pengakuan laki-laki itu beberapa minggu lalu.

"Eunha aku sudah bilang, aku menyukaimu. Aku sangat menyukaimu, kau tidak bisa menyuruhku menjauhimu."

Eunha seketika menghentikan langkahnya, "Kenapa?" tanya perempuan itu pada Taehyung.

"Apanya yang kenapa?"

"Kenapa kau menyukaiku?"

Taehyung menatap manik mata Eunha dengan lekat, "Jangan tanya alasannya. Aku menyukaimu bukan karena alasan."

"Taehyung, kau tahu sendiri kalau aku tidak bisa..."

"Aku tahu itu. Kau tidak perlu menyukaiku juga tapi tolong jangan suruh aku menjauh darimu."

Eunha hanya terdiam, jauh di dalam hatinya ia merasa kalau dirinya terlalu kejam pada Taehyung. Tapi mau bagaimana lagi, itu demi keselamatan Taehyung sendiri. Ancaman Jungkook bukan sekadar lelucon, pria gila itu bisa kapan saja membunuh Taehyung dan Eunha tidak ingin itu terjadi.

"Terserah kau saja." ucap Eunha akhirnya.

Meski jawaban Eunha terkesan ogah-ogahan dan terlihat masih menolaknya, Taehyung tetap merasa senang. Mungkin sekarang ia menolak Taehyung, tapi Taehyung akan berusaha membuat perempuan itu membalas perasaannya.

Bagi Taehyung, Eunha lebih pantas bersamanya dibanding bersama Profesor playboy yang sok baik itu. Taehyung tidak akan melaporkan kelakuan Profesor Jeon pada Eunha, tapi ia akan merebut Eunha perlahan-lahan.

-oOoOo-

"Haduh Dowoon kemana, ya? Sudah seminggu dia tidak datang ke kampus..." kata Yerin sambil menatap Taehyung di depannya. Saat ini dua sejoli itu sedang berada di kantin kampus untuk menikmati makan siang.

"Coba kau hubungi saja..." sahut Taehyung kemudian menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Sudah, tapi tidak ada jawaban."

"Kau sudah ke rumahnya?"

"Belum. Mungkin selesai kelas terakhir nanti aku akan ke rumahnya. Temani aku, ya!"

Taehyung hanya mengangguk mengiyakan, memang sudah menjadi kebiasaannya menemani Yerin kemanapun.

"Oh ya, bagaimana hubunganmu dengan Eunha?"

Taehyung menghentikan kunyahannya dan menatap Yerin, "Masih sulit. Tapi untungnya, sekarang dia tidak mengusirku lagi."

"Sepertinya dia sudah lelah mengusirmu, makanya dia biarkan saja. Hahahaha..."

My Psycho ProfessorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang