Hari berikutnya merupakan awal pekan, semua orang disibukkan dengan rutinitasnya masing-masing. Seperti Eunha yang kembali masuk kuliah dan Jungkook yang kembali mengajar.
Eunha dengan seksama mendengarkan penjelasan dosennya itu di mimbar depan. Tidak ada yang berubah, Jungkook masih pura-pura ramah dan ia masih si dingin, Jung Eunha. Saat mengikuti kelas seperti ini Eunha seakan lupa kalau dia dan Profesornya itu sudah menjalin hubungan.
Eunha tidak pernah membayangkan jika para mahasiswi yang merupakan penggemar berat Jungkook tahu kalau Eunha yang sudah berhasil mencuri hati psikopat itu. Mereka pasti akan berbondong-bondong membenci Eunha.
Setelah selesai kelas Eunha langsung bergegas keluar dari kelasnya. Hari ini perempuan itu akan menemui Taehyung untuk meminta bantuan. Eunha benci sebenarnya jika harus mengandalkan orang lain, dirinya terbiasa melakukan segalanya sendirian tanpa bantuan siapapun. Tapi dalam kasus Jungkook dirinya sangat perlu bantuan Taehyung untuk menyembuhkan pria itu. Ia mengesampingkan egonya, hanya untuk Jungkook. Laki-laki itu benar-benar banyak merubah Eunha.
Sebelumnya ia sudah meminta izin pada Jungkook kalau dia hari ini tidak langsung pulang, dengan berdalih ingin mengurus beberapa administrasi untuk beasiswanya, Eunha akhirnya mengantongi izin dari pria posesif itu. Lagi pula hari ini Jungkook harus ke kantor ayahnya untuk bekerja. Ya, setelah berpikir berhari-hari akhirnya Jungkook sudah memutuskan kalau ia akan mengurus perusahaan ayahnya tetapi ia tidak akan berhenti menjadi dosen.
"Kim Taehyung!" seru Eunha ketika ia menemukan siluet Taehyung tengah duduk santai di bangku taman kampus. Eunha sekarang tahu kalau bangku taman yang berada di bawah pohon pinus itu merupakan tempat kesukaan Taehyung.
"Hai, Eunha..." sapa Taehyung ramah saat Eunha menghampirinya. Taehyung sedikit menggeser duduknya dan membiarkan Eunha untuk bergabung bersamanya, bersantai di bawah pohon pinus yang masih rimbun meski saat ini tengah memasuki musim gugur. Pohon berdaun jarum itu memang tidak akan mengalami perubahan apapun di musim gugur ini. Ini salah satu alasan Taehyung menyukai pohon pinus, pohon itu mudah beradaptasi dengan musim yang silih berganti. Layaknya manusia yang teguh dan kuat mampu melalui segala bentuk cobaan hidup.
Lupakan Taehyung dengan filosofi pohon pinusnya, sekarang kembali kepada Eunha yang baru saja mendudukan dirinya di sebelah Taehyung. Perempuan itu duduk dengan tegak, wajah congkak nan dinginnya terpancar begitu jelas.
"Ada apa?" tanya Taehyung sambil menatap Eunha yang duduk disebelahnya. Bible yang ia pegang tadi kini ia masukkan ke dalam ranselnya.
"Aku rasa kau sudah paham apa maksud kedatanganku..." kata Eunha tanpa mimik.
Sudut bibir Taehyung terangkat, pria bersenyum kotak itu hanya tersenyum tipis, "Masih tentang psikopat rupanya..."
Laki-laki itu membuang wajahnya ke arah depan menatap para mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu-lalang. "Aku penasaran, siapa psikopat yang ingin kau sembuhkan itu?"
"Hanya seorang kenalanku." jawab Eunha santai. Perempuan ini jelas menutup rapat-rapat tentang Jungkook.
"Hanya sebatas kenalan, tapi kau berambisi seperti ini? Tidakkah itu sedikit aneh?"
"Entahlah, aku cukup tertarik soal psikopat. Aku tidak pernah merasa setertarik ini sebelumnya."
"Kau aneh."
Samar-samar Eunha terkekeh mendengar perkataan Taehyung. Sudah lama tidak ada yang menyebutnya seperti itu. Dulu disebut-sebut aneh bukanlah hal jarang Eunha dengar.
"Jadi, kau sudah membaca semua isi buku yang ku berikan padamu?" tanya Taehyung pada Eunha.
Eunha mencoba mengingat bacaan terakhirnya pada buku yang Taehyung berikan beberapa hari yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Professor
Fanfiction[END] (WARN! 18+) Jung Eunha, seorang mahasiswa tingkat akhir yang pendiam dan tertutup tidak pernah membayangkan kalau ia menjadi target dari Profesornya yang ternyata seorang psikopat berdarah dingin. Start : November 2018 Finish: Maret 2020 NB: I...