27

4.5K 691 48
                                    

Kata-kata yang cetak miring itu kisahnya Jennie ya...







Kim Jennie, gadis berperawakan khas asia dengan tubuh tidak terlalu tinggi. Ia menjadi salah satu pelajar yang beruntung karena bisa masuk ke Auckland, salah satu Universitas terkenal di Selandia Baru. Jennie tidak sendiri sebagai warga negara korea yang kuliah disini, ada seorang pria yang satu angkatan dengannya dan berwarga negara korea juga. Laki-laki itu tampan bak idol-idol korea, salah satu peraih beasiswa karena kecerdasannya dan punya kepribadian yang sangat baik. Jennie sendiri tersihir dengan pria itu. Jeon Jungkook, si pria berwarga negara korea yang menjadi idola di Auckland.

Sayangnya Jennie bukanlah orang populer di kampus. Dan Jennie juga tidak mempunyai keberanian mendekati pria itu, dia populer dan orang-orang di sekitarnya juga populer dan cantik-cantik.

Jennie terus memperhatikan Jungkook dari kejauhan cukup lama. Namun perlahan rasa kagumnya akan sosok Jungkook memudar. Jennie merasakan kalau sifat ramah Jungkook bukanlah sifat yang natural, tapi ia buat-buat. Sering Jennie menemukan Jungkook menatap sinis pada orang yang sedang berinteraksi dengannya tanpa sepengetahuan orang itu.

Sampai akhirnya pada suatu malam, dimana Jennie sedang suntuk dan ingin menghabiskan malamnya di bar dekat tempat tinggalnya. Jennie menemukan Jungkook disana, hal itu tentu membuatnya terkejut, Jungkook yang mendapat gelar mahasiswa terbaik itu tidak mungkin menghabiskan malamnya di kelab seperti ini.

Dan lebih mengejutkan lagi, laki-laki itu terlihat bercumbu dengan seorang perempuan yang merupakan mahasiswa di Auckland. Jennie ingat sekali, perempuan itu bernama Victoria. Gadis cantik berdarah turki itu bukanlah gadis baik, ia merokok, narkoba bahkan sering one night stand dengan pria-pria yang ia temui di kelab. Jennie tau ini karena ia sering datang ke kelab kalau sedang di landa stres akibat tugas kuliah.

Melihat Jungkook bermain dengan perempuan itu membuat Jennie cukup terkejut. Ia kira Jungkook menunjukkan ekspresi sinis hanya untuk orang-orang yang menjadi saingannya di kampus. Namun sepertinya tidak, pribadi Jungkook tidak sebaik yang orang lain lihat.

Kecurigaan Jennie makin besar ketika beberapa hari kemudian setelah kejadian malam itu, Victoria dinyatakan hilang. Hari terakhir Victoria terlihat adalah hari yang sama ketika Jennie melihat Jungkook dan Victoria di kelab malam.

Seminggu setelahnya, mayat Victoria ditemukan di dalam jurang jauh dari pusat kota New Zealand. Yang Jennie dengar, Victoria dinyatakan meninggal karena bunuh diri. Tentu itu tidak dipercaya oleh Jennie, dia yakin ada sesuatu yang terjadi dan melibatkan Jungkook.

Meski Jennie punya asumsi sendiri, ia tidak menyampaikan asumsinya itu pada polisi yang menyelidiki kasus Victoria. Toh Jennie juga tidak saling kenal dengan Victoria dan Jungkook. Yang jelasnya Jennie bertekad kalau ia tidak akan lagi mengagumi pria bernama Jeon Jungkook itu.

"Sialnya beberapa bulan setelah kejadian itu, Jungkook menculikku. Ternyata dia menjadikanku salah satu targetnya." papar Jennie.

"Terus, kenapa kau bisa selamat?" tanya Eunha.

Jennie terkekeh, "Aku pikir setiap psikopat punya pola pikir sendiri sehingga dia tidak membunuhku tapi hanya menyiksaku. Dan aku berhasil kabur darinya waktu itu. Dia juga tidak mencariku lagi."

"Kau tidak melaporkannya pada polisi atas percobaan pembunuhan padamu?"

Ekspresi Jennie seketika berubah. Ia menatap Eunha dengan pandangan sukar dimengerti.

"Tidak semudah itu, Jung Eunha. Ibaratnya aku terlepas dari kandang singa tapi aku masih terperangkap di kandang ular."

Dahi Eunha mengerut mendengaf perkataan Jennie yang tidak ia mengerti, "Maksudmu?"

My Psycho ProfessorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang