35

3.8K 569 64
                                    

Njirrr udah berapa lama gua nggak update? Udah kelamaan ya? wkwkwkwk

Ayok berkomen-komen, biar gua makin semangat lanjutinnya. Jangan lupa votenya juga ya hehehehehe...









Jungkook tidak main-main atas niatnya yang ingin melenyapkan Taehyung. Semuanya ia persiapkan secara apik dan mendetil. Ia sangat teliti, memastikan tidak akan ada kendala. Kendati menghabiskan tiga hari waktu yang untuk mempersiapkan semuanya. Cukup lama daripada target-targetnya sebelumnya. Jungkook hanya tidak ingin terjadi kesalahan karena targetnya adalah laki-laki yang tentunya lebih kuat dari wanita.

Eunha masih berpura-pura tidak mengetahui niat Jungkook. Ia juga tidak tahu apa yang laki-laki itu rencanakan karena ruang kerja Jungkook sudah tidak bisa lagi ia gunakan dengan bebas.

Meski begitu sebisa mungkin Eunha melindungi Taehyung, beberapa hari ini ia terus bersama Taehyung dan mengusahakan laki-laki itu tidak terlibat dengan Jungkook. Taehyung sudah menceritakan perihal hilangnya Dowoon dan kecurigaannya pada Profesor Jeon. Eunha dengan segala cara mencoba menyita semua waktu Taehyung dan berharap Taehyung melupakan kecurigaannya itu.

Kedekatan Eunha dan Taehyung tentu tidak luput dari pengawasan Jungkook. Laki-laki itu semakin bertekat untuk melenyapkan Taehyung. Ia juga merasa kesal dengan Eunha yang sepertinya memang sengaja mendekati Taehyung. Lihat saja nanti, selesai dengan Taehyung Jungkook akan memberikan perempuan itu hukuman. Berbaring seharian dan memuaskan hasratnya, sepertinya tidak buruk untuk menjadi hukuman Eunha.

----

"Aduh!" Yerin terjatuh begitu saja ketika bahunya tertabrak orang lain. Barang-barang yang ia bawa jatuh berserakan di beton tempatnya berpijak.

"Oh, Maafkan aku..." kata laki-laki yang menabrak Yerin.

"Oh! Profesor Jeon?" kaget Yerin.

Jungkook hanya tersenyum meringis, "Maafkan aku, aku tidak sengaja. Apa kau terluka?" ucapnya sambil berjongkok dan menatap Yerin.

Yerin langsung menggeleng dengan gugup, "ti...tidak. aku baik-baik saja, Profesor." ia kemudian mengumpul barang-barangnya yang jatuh berserakan.

Jungkook turut membantu membereskan barang-barang Yerin. Dengan senyum satu sudut yang tersembunyi, ia diam-diam mengambil ponsel Yerin dan memasukannya ke saku mantelnya tanpa sepengetahuan Yerin. Dan mengeluarkan satu ponsel lagi yang warna dan bentuknya sama dengan milik Yerin.

Jungkook segera bangkit diikuti Yerin, "Ini..." laki-laki itu menyerahkan semua barang-barang Yerin beserta ponsel yang sudah ia tukar barusan, "Sekali lagi maafkan aku."

"Tidak apa-apa, Profesor. Aku juga yang salah karena tidak memperhatikan jalan." jawab Yerin sambil tersenyum manis.

"Oh iya, siapa namamu?"

"Yerin! Namaku Jung Yerin."

"Baiklah, Yerin. Lain kali kita bicara lagi, aku sedang buru-buru sekarang."

Yerin mengangguk dengan cepat, "Silakan, Profesor." ucapnya sambil tersenyum lebar hingga matanya menyipit.

Setelah kepergian Jungkook, Yerin langsung memegang dadanya sambil tersenyum takjub, "Ya Ampun tampannya...."

-oOoOo-

Eunha menjalankan rencananya untuk menyita waktu Taehyung dan membuat Taehyung melupakan kecurigaannya pada Jungkook. Dia akan terus berpura-pura seperti itu, mungkin sampai Dowoon ditemukan.

Hari ini dua orang itu tengah duduk di kafetaria kampus. Seperti biasanya, Eunha akan selalu diam dan Taehyung yang berceloteh tanpa henti. Meski telinga Eunha panas mendengarnya tapi ia tetap mendengar omongan Taehyung dan sesekali menanggapi.

My Psycho ProfessorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang