3

2.9K 337 2
                                    


Surai panjang kecoklatan menutup sebagian mata gadis yang baru terbangun itu. Ia merapikannya lantas bergegas menuju keluar kamar. Ditatapnya pintu kamar si penyewa.

Aku kan mau ke dapur.

Ia menuruni anak tangga dan mendapati seorang pria tengah membaca koran harian di sofa ruang tamu yang menghadap TV kabel.

Jennie enggan menyapa.
Ia meneguk satu gelas penuh air mineral. Haus rupanya.

"Pagi." Sapa Jennie hanya selewatan karena ingin mengambil handuk yang dijemur di dekat jendela di samping TV kabel itu.

"Semalam kau muntah."

Langkah gadis itu terhenti.

"Aku??." Tunjuknya pada diri sendiri. "Heh mana mung-."

"Aku telah menyelesaikan telpon genggam milik teman ibu mu dan kau memuntahkan isi alkohol dan daging ayam di sana."

Jennie menatap telunjuk Taehyung yang mengarah ke jendela. Dari balik jendela ia dapat melihat sebuah benda berwarna hitam sedang di jemur.

"Itu bukan daging ayam tau!"

"Terserah." Taehyung melipat korannya. Meletakkannya secara horizontal di bawah meja.

"Berapa aku harus ganti rugi???"

Taehyung tadinya ingin minta potongan sewa kamarnya. Berhubung telpon ini akan dibetulkan ulang olehnya karena air muntahan yang masuk ke sela sela mesin. Akan lebih baik jika Taehyung meminta lebih dari biaya sewa kamar.

"Kau tahu itu telepon klasik kan?"

Jennie menatap ke arah jendela.
"Y ya."

"Berikan aku beberapa gelas minuman racikanmu."

Taehyung pasti ingin ke club.
Mungkin pria ini lelah dengan kegiatan menyervis beberapa alat alat kuno itu.
-Pikir Jennie.

"Kapan kau akan ke club ku?"

"Nanti malam."

"Oke, pastikan kau datang tidak lebih dari jam 12. Aku tidak ingin rumah ini kosong."

"Ya."

***

"Ini." Jennie meletakkan segelas minuman di meja bar.
Ia menggantikan bartender hanya untuk melayani Taehyung.

Taehyung meminumnya. Menatap sekeliling club.
Ia ingat kejadian yang hampir satu tahun lalu terjadi di tempat ini. Tepat beberapa bulan semenjak kepergian ibu Jennie.

Jennie berpesta. Ia mengundang semua teman kelasnya di SMA untuk datang ke club.
Menggratiskan semua makanan dan minuman.

Taehyung hanya menatap gadis dengan rok diatas 5 cm dari lutut berteriak di tengah kerumunan dengan mic.
"Semua habiskan minumannya! Selamat untuk yang tidak diterima di universitas, karena kalian akan memulai kehidupan yang kalian inginkan dan mencobanya tahun depan. Untuk yang diterima, semoga kalian senang dengan kehidupan di Universitas itu! Woooo !!!"

"Dasar gadis bodoh." Umpat Taehyung yang duduk manis di pojokan club.

" Ingat ya jangan sampai larut kau di sini."
Perintah Jennie tegas.
Ya barangkali suara gadis itu mengalihkan tatapan Taehyung yang kosong.

Taehyung hanya berdehem.
Dan bagi Jennie itu berarti "ya."

"Hi Jennie ."
Jisoo datang dengan wajah lesu. Begitu melihat pria yang duduk di hadapan meja Jennie. Jisoo berbisik.

𝙎𝙚𝙧𝙫𝙞𝙘𝙚 𝙙𝙚 𝘽𝙖𝙧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang