20

867 104 4
                                    


"Hai Jennie, jangan lupa untuk kirim hasil resume ke emailku ya?"

"Oke!"

Dua orang gadis berambut pendek dengan potongan baju yang sama mendekat ke arah Jennie. Keduanya kemudian berbicara sambil tersenyum, "Jennie-a kita sudah dapat bukunya dari perpus."

"Aku juga sudah bertanya pada ketua kelas, kita harus mengulasnya bersama-sama. Aku pasti tidak paham dengan manajemen data perusahaan."

Mereka adalah Sharen dan Shi na. Gadis kembar di jurusan Manajemen.

Halo!

Kembali di tahun ajaran baru.

Jennie akhirnya masuk universitas!

Ia senang meskipun satu minggu lamanya ia telat masuk ke kampus. Teman-teman satu jurusannya amat ramah dan saling membantu. Kehidupan Universitas yang Jennie harapkan satu tahun lamanya ke belakang.

Mungkin... Jika Ibunya masih hidup, ia akan senang. Jennie mendapatkan kehidupan Universitas yang semua Orangtua harapkan. Teman baik, kegiatan belajar yang menyenangkan meskipun dengan setumpuk beban tugas. Dan... Ia jadi paham mengelola perusahaan.

Tingga minggu telah berlalu pasca kecelakaan Jisoo.

"Aku sudah buktikan, aku dapat jadi anak CEO yang baik." Gumamnya sendiri.

"Jen?"

"E-Iya."

Shi na menunjuk pada sebuah halaman awal. "Kita harus membagi sub-bab ini untuk menjelaskan bagian masing-masing saat presentasi."

"Oh baik..."





***






"Annyeong Jae won-a!"

"Oh Boss! Kau sudah sampai. Ingin minum sesuatu?"

Jennie mengangguk dan berlagak menunjuk pada salah satu menu. Jae won tersenyum ramah. Ia segera membuatkan minuman untuk Jennie.

Tubuhnya terasa lelah setelah beraktivas seharian. Ia ingin santai sejenak. Club belum buka. Jadi, ia putuskan untuk menyalakan sebuah alunan melodi agar pendengarannya terasa rileks.

"Bagaimana kuliahmmu?"

"Haruskah aku jelaskan padamu?"

Jaewon tersenyum memperlihatkan barisan gigi rapinya. Ia tahu boss nya memang seperti itu. Selalu terlihat cuek. Coba kalau sudah mabuk. Siapapun pasti jadi imbasnya. Termasuk menjadi 'tempat sampah' dadakan agar muntahnya bisa dilampiaskan. Jennie pemabuk yang payah. Amat payah.

"Harus!" Kata Jaewon yang membuat Jennie sedikit memutar bolanya. Malas.

Tapi akhirnya buka suara.

"Tidak ada yang buruk. Kau tahu, aku akan jadi anak CEO yang pandai mengelola perusahaan. Eomma pasti akan senang anaknya yang cerdas ini membaca buku. Mungkin yang orang-orang lihat aku ini sudah kaya dan hidup mudah tapi tidak pandai mengelola semuanya. Aku akan buktikan IPK-ku bisa bagus!"

𝙎𝙚𝙧𝙫𝙞𝙘𝙚 𝙙𝙚 𝘽𝙖𝙧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang