Jennie tidak ingin pengajar panggilan. Ia ingin ahjussi yang mengajarinya. Bukan orang lain.
Taehyung bergeming.
Bersepakat untuk menjadi pengajar les bagi Jennie.
Setelah ia masuk ke dalam kamarnya, gadis ini masih mengikuti. Dilihatnya kedua mata Jennie yang mengerjap beberapa kali sambil di miringkannya kepala gadis itu.
Jennie menuntut penjelasan. Entah untuk apa."Sebenarnya kau siapa?"
Pada jam dinding yang berdetak, Taehyung ingin sampaikan. Kehidupan Jennie Kim adalah yang terpenting sekarang.
Bukan apa-apa selain semua itu. Melihatnya tertawa dan tersenyum dalam satu ruangan yang sama, dalam satu atap yang sama adalah impiannya sejak dulu. Sejak sebelum ia pernah berpikir untuk menjadi penyewa kamar di rumah Jennie."Kau siapa—?" Jennie mendekat beberapa langkah. Mengambil tempat di hadapan Taehyung. Tangannya bergerak ke belakang. Mengambil sebuah map. "Tuan Kim...?"
Jika satu tangan Taehyung bergerak untuk merengkuh pinggang gadis ini. Ia akan melakukannya untuk membuat Jennie diam.
Nyatanya, gadis ini yang membuatnya tak bisa bergerak. Menampakkan sebuah map kemudian menyentuhkannya pada pipi wajah Taehyung."Kau bukan gelandangan Korea yang kabur ke Eropa hanya untuk menjadi pekerja serabutan."
Jennie menatapnya lekat. "Kau lulusan universitas bagus dan apa itu? Tukang servis? Kau sedang membohongiku dengan semacam pekerjaan yang kau lakukan sekarang? Apa yang sebenarnya kau inginkan?"***
15 tahun lalu.
Di usianya yang masih 20 tahun. Kim Taehyung hanyalah pria biasa yang mencoba untuk belajar dengan keras agar dapat masuk universitas negeri.
Sebuah tempat untuk menimba ilmu dan memperdalam pengetahuannya.
Malangnya kematian kedua orangtuanya. Sangat cepat, sehingga takdir seperti tidak mengizinkan Kim Taehyung memberikan sebuah penghargaan kebahagiaan kepada Ayah dan Ibunya. Dia tidak pernah membuat keduaorangtuanya bahagia hanya dengan sebuah surat penerimaan universitas. Yang ada sebaliknya.
Ia gagal masuk universitas impiannya.
Di tahun yang tepat pada saat itu kedua orangtuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat.
Dengan kemeja kusut dan rambut cokelat yang tidak rapi. Kim Taehyung berjalan menyusuri jalan. Membiarkan langkah kakinya menjauh dari sekolah. Melangkahkan kaki hanya untuk meresapi setiap garis jalanan.
Meski itu bukan cara untuk meringankan pikiran dan kembali pulang ke rumah bukanlah suatu pilihan."Kau anak baik, tidak pulang?"
Hanya menunduk menatap jalanan. Itu yang dilakukan Taehyung sampai suara itu dua kali berbunyi di telinganya.
Kemudian Taehyung menoleh.
Menatap seorang wanita. Muda dan cantik.
Itu yang pertama ditangkap netra penglihatan Taehyung."Kau sudah makan?"
Tanya wanita dengan dress bunga-bunga hijau itu sambil menenteng tas cokelat belanjaannya.
Taehyung menjawab dengan sebuah gelengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙚𝙧𝙫𝙞𝙘𝙚 𝙙𝙚 𝘽𝙖𝙧
RomanceGadis itu benci saat malam menjelang subuhnya terusik dengan bunyi cetak cetuk dari arah kamar si tukang servis yang menjadi penyewa kamar di rumahnya. Dengan segala cara ia akan membuat si penyewa kamar pindah dari rumahnya. #1 servis (02/03/19)