10. Deg!

57 3 0
                                    

Saat itu tahun 2016.

"Saya menangani kasus itu, dan gagal," kata Pak Kadirun.

Sengketa kedua skalanya lebih besar. Pesertanya tiga generasi, ada klan yang beraliansi ada pula yang terpecah. Akhir dari sengketa tersebut tidak diketahui dengan jelas, ditandai ledakan gas metan dalam sebuah rumah yang menewaskan hampir semua peserta sengketa. Sebagian mereka yang selamat itulah yang jadi cikal bakal Serikat B dan Serikat Jaringan.

"Meskipun bukan anggota mereka, saya termasuk yang selamat dari ledakan itu," tambah Pak Kadirun.

"Bapak keturunan penjelajah asal Belanda itu?" Ichsan memastikan.

Pak Kadirun mengangguk sekali.

"Selain bapak dan Serikat Jaringan, masih adakah yang selamat?" tanya Ichsan.

"Keponakan empat. Yati, Intan, Bella, Rozya. Saudara satu, Amartedi. Semua tinggal di Tangerang," jawab Pak Kadirun.

"Menurut bapak, sebenarnya apa sih tujuan saya menyelidiki Serikat Jaringan?" cerita panjang tadi membuyarkan benak Ichsan.

"Kalau kau ingin mengakhiri Serikat Jaringan sebagaimana keinginan semua warga penambang pasir, ingatlah," Pak Kadirun berpesan lagi.

Serikat Jaringan tidak akan bisa ditumpas dengan cara memenjarakan anggotanya, dalam portal enkripsi sekalipun. Kau harus temukan cara lain, apapun itu.

"Bapak ada petunjuk tentang Raden?" Ichsan mengajukan pertanyaan terakhir.

"Kalau itu saya harus cari dulu," Pak Kadirun tidak mau bicara tanpa data. "Jangan kira gratis, ini berbayar,"

Ichsan terjebak pertanyaannya sendiri. Wajar lah, lawan bicaranya pengacara.

"Cepat atau lambat, tunai atau kredit, tumpaskan Serikat Jaringan. Jangan lupa selesaikan urusanmu sendiri,"

Ichsan meninggalkan warung kopi Tugu Pancoran, menutup sebelah mata dengan dua jari. Seketika ia sudah sampai di bawah Jembatan Kali Angke. Tambah satu jari lagi, Ichsan masuk dimensi tidak kasat.

22.00 waktu Tambora.

Ichsan menuju kantor Polisi Distrik Tambora. Bagaimanapun, dia perlu tahu pola patroli Sersan Safrul.

"Patroli berkisar di bangunan liar dekat Kali Angke, menjelang pergantian hari sampai ke jalan raya,"

Kemudian Ichsan melihat sekelebat kilat kuning disusul suara,

Mimpi burukmu akan menjadi nyata.

Setelah sekian lama.

Deg!

Detektif Ichsan 7 : Detective's Destiny.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang