15. Tagihan Listrik.

55 4 0
                                    

Kejadian Ichsan bertemu preman jalanan tadi, persis yang tergambar dalam kover cerita ini. Tidak percaya? Cek sendiri.

Petang kian gelap menuju malam. Ichsan berjalan tanpa ragu mencari rumah Bu Nin. Sepanjang jalan, tidak ditemuinya preman jalanan yang tadi dipingsankan koin seribu Rupiah Dini Safitri. Mungkin sudah sadar lantas lari pontang-panting, tidak tahu dikalahkan perempuan kelas 2 SMP.

Ichsan juga tidak berpapasan dengan polisi atau preman jalanan lain, perjalanannya ke rumah Bu Nin lancar lagi mulus.

"Salamu alaikum!" Ichsan mengetuk pintu.

Sekilas diliriknya kaca depan rumah Bu Nin yang sebagian bekas diganti. Seingat Ichsan, TKP pembunuhan Chaira Larasati (kasus JKA) adalah tepat di depan rumah Bu Nin. Mengingat hal itu Ichsan merinding sendiri.

"Alaikum salam, hoahem!" Bu Nin baru bangun tidur. "Nanya apa mas?"

"Tarif kontrakan," Ichsan sudah datang ke tempat yang dimaksud sebelumnya.

"Bisa nego," kata Bu Nin. "Nah. Mas, kau nyalakan genset di luar kejap, baru masuk. Kita bicarakan biar jelas,"

Ichsan menarik tali genset sekali sekuat tenaga, genset langsung menyala.

"Pendatang di ibu kota?" tanya Bu Nin.

Ichsan mengangguk.

"Nama siapa?" Bu Nin mencari pena dan kertas. Tanpa diminta, Ichsan pinjamkan penanya berikut sobekan kertas selembar.

"Ah, begini lebih baik. Ichsan katamu?" Bu Nin mulai menulis. "Barang elektronik?"

"Charger hp, pemanas air. Udah itu," jika butuh setrika, Ichsan hanya perlu utak-atik sedikit pemanas air itu. "Tapi tegangan 110,"

"Tagihan listrikmu kaga banyak, paling 40 ribu per bulan," Bu Nin menghitung. "Plus diskon anak baik 25%,"

"50 ribu per minggu dapet?" tanya Ichsan.

"Tapi diskon anak baiknya cuma kena di listrik ya," Bu Nin juga punya batasan. "Biasakan hemat air,"

"Saya pindah besok pagi," kata Ichsan.

Bu Nin punya kontrakan dua pintu tingkat bertingkat. "Ini kunci, kau di pintu atas,"

"Bisa barter pake ini?" Ichsan menyodorkan kupon listrik senilai 50.000.

"Tagihan listriknya ditunggu," Bu Nin takkan lupa.

Detektif Ichsan 7 : Detective's Destiny.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang