11. Ingatan Akan Sesuatu.

55 4 0
                                    

Ichsan kaget setengah mati, berjingkat cepat keluar dari kantor polisi sementara kilat kuning di belakangnya masih mengikuti dengan gerakan yang tidak terbaca. Demikian cepat gerakannya sehingga sekelebat ia tepat di hadapan Ichsan, sepersekian detik selanjutnya sudah menghilang. Praktis, Ichsan tidak bisa mengenali pemilik kilat kuning itu.

Bagaimanapun Ichsan sadar, kilat kuning bukan tandingannya. Jika tidak segera kabur, cepat atau lambat ia akan kalah dengan cara yaang tidak terbayangkan.

Dalam dimensi tak kasat Ichsan menutup sebelah mata dengan dua jari.

Whush!

Tergesa membuka portal, Ichsan hanya bisa berpindah paling jauh seratus meter. Kilat kuning masih bisa mengejarnya. Sekali lagi, Ichsan mengimbangi dengan portal ruang.

Adu kecepatan antara kuasa portal dan kilat kuning berlangsung di jalan raya Distrik Tambora yang hening, dengan panjang lintasan hampir satu kilometer.

Tapi jangan bilang kejadian itu tidak ada saksi. Sekali seorang hacker nokturnal bernama Bu Nin mendengar salah satu suara 'Whush' kuasa portal Detektif Ichsan berikut kilasan cahaya kilat kuning.

Setelah lintasan yang cukup jauh, Ichsan merasa kejar-kejaran ini tidak ada gunanya jika dilanjutkan. Maka Ichsan mengganti siasat, menambah satu jari yang menutupi matanya. Portal dimensi membawanya ke ruang interogasi.

Kalau Ichsan menyangka dengan begitu semua beres, dugaannya meleset.

Kilat kuning belum mengerahkan kekuatan sepenuhnya.

Kejutan sebenarnya baru saja dimulai.

Sesaat sebelum masuk dimensi ruang interogasi, kilat kuning menampakkan wajah aslinya.

Berambut pirang berseragam polisi, Ichsan ingat pernah ketemu orang itu di suatu tempat sebelumnya. Kantor polisi subsektor dekat sekolah Sidin. Tidak salah lagi, anggota kelima Serikat Jaringan sembunyi di kepolisian. Mintoha!

Beruntungnya Mintoha tidak punya kuasa portal, sebagaimana Ichsan tidak punya kilat kuning. Artinya Mintoha tidak bisa menyusul Ichsan ke ruang interogasi.

23.58 malam waktu ruang interogasi.

"Fiu, hampir saja," Ichsan buang nafas.

Sebentar lagi Sersan Safrul meratakan patrolinya di jalan raya.

Menjelang tidur, kombinasi wajah Mintoha dan ruang interogasi mengingatkan Ichsan akan sesuatu.

Detektif Ichsan 7 : Detective's Destiny.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang