26. Mengubah Cerita.

43 3 0
                                    

"Kak Noor, firasatku tidak enak," Dini mengaku. "Ada orang di depan,"

Noor mengintip dari balik lipatan tirai.

Peka sekali preman jalanan itu, menyadari suara Dini dan gerakan Noor.

"Ternyata di sini masih ada orang, ya?" Preman jalanan itu menoleh.

Belatinya terhunus.

Tanpa disuruh, seolah tahu apa yang terjadi, Dini mengambil pisau dari dapur. Koin seribunya terselip di saku, siap dilempar sewaktu-waktu.

Preman jalanan itu mengamati pergerakan siluet dari balik tirai, anak perempuan yang hilir-mudik dari ruang tamu ke dapur.

"Apa yang kau siapkan, neng? Saya tidak takut! Demi Tuhan!"

Ingat Ar** Wi****, ya?

"Di mana kalian sembunyikan detektif SMA itu!" preman jalanan itu tahu, di kontrakan itu ada dua orang. "Cepat beritahu saya!"

"Apapun yang kau lakukan," Noor berbisik. "Jangan beritahu ke mana perginya Detektif Ichsan. Aku tidak tahu,"

Ngiik!

"Berani melawan, ya?" preman jalanan itu menggores belati di kaca depan kontrakan, menimbulkan suara derit frekuensi tinggi yang memekakkan telinga.

"Dia berani merusak, Kak Noor," kata Dini tanpa kenal takut. "Kita harus melawan,"

Noor mengepalkan tangan, tidak tahu harus berbuat apa.

"Peristiwa Jembatan Kali Angke akan terulang lagi, neng," kata preman jalanan itu seraya berhenti menggores kaca.

Kaca kontrakan Bu Nin sebenarnya anti peluru, goresan belati tadi tidak membekas.

Ceklek!

Dini nekat membuka pintu, menyambut preman jalanan itu dengan lemparan koin seribu Rupiah tepat di kepalanya.

Bletak!

Preman jalanan itu terhuyung mundur lima langkah, tapi dia bukan sembarang orang, pentolan preman Rasuna Said. Preman jalanan itu berhasil menyongkel belatinya, mengubah lintasan pantul koin seribu Rupiah sehingga tidak bisa ditangkap Dini untuk dilempar lagi.

"Beraninya juga kau, neng!" Preman jalanan menikam belati dari arah atas.

Gerakan bacok.

Dini bisa merasakan, ini skenario yang sama dengan Chaira Larasati di Jembatan Kali Angke dua tahun silam.

Dini mengangkat pisau dapur, menahan serangan itu.

Dini hanya bisa berharap, Ali Rasidin mengubah ceritanya.

Detektif Ichsan 7 : Detective's Destiny.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang