Rasa letih yang Visya rasakan sehabis mendaki bukit kecil bersama kekasihnya sore tadi membuat Visya hanya ingin menghabiskan malamnya ditempat tidurnya yang kini sudah agak rapi. Yah kalau bukan mamahnya yang beresin siapa lagi.
Suara handfhone Visya terdengar dari meja kecil yang berada didekat tempat tidurnya. Dan ternyata yang menelfon adalah Alif pacarnya.
“Halo Lif, kenapa?” Suara Visya lemes.
“Sya, kamu ngga papa? Suara kamu kok lemes gitu? Kamu sakit yah?”
“Ngga kok, aku ngga papa. Mungkin cuman kecapean doang habis jalan tadi.” Jelas Visya yang tidak ingin membuat pacarnya itu khawatir.
“Yaudah kamu istirahat aja yah, aku matiin dulu telfonnya.”
“Iya iya.”
Mata Visya belum terasa ngantuk. Visya lebih memilih membuka instagram nya. Apakah ada balasan pesan dari cowo kece yang disekolah tadi. Visya penasaran, apakah cowo itu beneran akan memberikan nama sosmednya yang lain. Sedangkan tadi Visya hanya mengisi waktu kosong disekolahnya dengan hal yang tidak penting itu. Dan benar, cowo itu memberikan semua nama sosmed yang dia punya.
@rian_stel : “Iya boleh. Tapi aku Cuma punya Instagram, Wa sama Facebook. WA 08316731xxxx, FACEBOOK Rian Stel.”
@visyahr_ : “Iya.”
@rian_stel : “Kamu kok belum chat aku di WA? Di Facebook juga?”
@visyahr_ : “Iya lain kali aku chat. Aku mau mau istirahat dulu. Aku lagi ngga enak badan.” Jawab Visya yang mulai lemas.
@rian_stel : “ Kamu sakit yah? Semoga cepat sembuh”
Visya tidak membalas chat cowo itu, Visya memilih tidur karena badannya bener-bener lemes.
Tok...tok...tok
Terdengar seseorang mengetuk pintu kamar Visya. Visya yakin itu adalah ibunya.
“Visya, makan dulu yuk, mamah udah siapin makan malam tuh dimeja makan. Papa juga udah nungguin.” Suara wanita separuh baya dari balik pintu kamar Visya.
“Mamah sama papah makan aja, Visya ngga laper.” Jawab Visya dari dalam kamarnya.
“Yaudah.” Suara ibu Visya berlalu.
Tubuh Visya terlihat basah karena keringatnya. Tapi cuaca dimalam itu cukup dingin. Pintu jendela dikamar Visya juga terbuka.
“Badan aku kok keringettan gini yah. Tapi kok aku juga ngerasain dingin banget.”
“Aku sakit deh kek nya. Yaudah deh aku tidur aja, mungkin juga aku cuman kecapean. Besok pagi juga pasti sembuh.”
Pagi harinya Visya bangun dan merasakan tubuhnya sangat lemas. Sepertinya Visya beneran sakit. Suara handfhone Visya terdengar dari bawah bantal.
“Halo Lif.” Suara Visya lemas.
“Visya kamu sakit yah, dari semalam kok suara kamu kek gitu. Pasti gara-gara kemarin sore aku ngajakin kamu jalan.”
“Ngga kok, aku cuman kecapean doang. Ntar juga baikan kok.” Suara Visya yang sengaja di semangat-semangati agar pacarnya itu tidak khawatir.
“Kamu bangun gih, sarapan trus minum obat. Pulang sekolah aku kerumah kamu yah.”
“Emmm iya.” Singkat Visya. Dan langsung mematikan telefonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGIKHLASKAN
Teen FictionAda kalanya mencintai tidak dengan menghalalkan segala cara, dan ada masa rindu tidak butuh temu.