Visya yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihat tadi pagi membuatnya tidak bisa menahan tangis. Dan tiba-tiba suara handfhone Visya bunyi dan ternya pesan Visya yang sudah berjamur baru dibalas oleh Alif.
“Sya kamu kenapa? Kamu kok tiba-tiba mutusin aku. Salah aku dimana coba?”
“Kamu masih nanya salah kamu apa? Ngga usah pura-pura ngga tau lagi, kamu ada hubungan apa sama Rara? Deket banget kayaknya. Disaat aku lagi sakit, kamu malah cari perhatian diluar sana. Pokoknya hubungan kita berakhir hari ini. Aku minta sama kamu, tolong jangan ganggu hidup aku lagi.”
Dengan perasaan yang sangat hancur, Visya langsung memutuskan hubungannya dengan Alif.
“Kamu dengerin dulu penjelasan aku”
Tapi ternyata Visya sudah tidak ingin mendengar penjelasan apa-apa dari Alif.
“Semuanya sudah jelas Lif, kamu ngga perlu jelasin apa-apa lagi. Semoga kamu bisa bahagia sama dia. Aku ngga bisa terus memaksa orang untuk tinggal sedangkan hatinya bersama orang lain.”
“Apa yang kamu lihat ngga seperti yang kamu bayangin. Aku mohon Sya dengerin dulu penjelasan aku. Aku masih sayang sama kamu, aku ngga ada hubungan apa-apa sama Rara, aku cuman iseng tukeran foto profil sama dia karena aku pengen lihat apa kamu cemburu atau ngga. Aku minta maaf Sya.”
Namun ternyata semua yang Alif katakan sia-sia. Visya memilih menangis sendiri tanpa ada rasa untuk mendengarkan apa yang Alif jelaskan.
Semalaman Visya hanya memilih menangis didalam kamarnya. Visya sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi mengharapkan Alif. Dengan matanya yang sudah bengkak membuat Visya terlelap dengan bekas air mata dipipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGIKHLASKAN
Ficção AdolescenteAda kalanya mencintai tidak dengan menghalalkan segala cara, dan ada masa rindu tidak butuh temu.
