Jam kosong dikelas memaksa jemari untuk mengotak-atik handfhone. Buka instagram dan cek semua followers. Tidak cukup rasanya jika hanya cek followers tanpa DM.
Visya geram melihat semua followersnya yang rata-rata cowo kece, dengan foto profil instagramnya berbagai macam gaya. Entah hanya sebagian atau hampir semua cowo-cowo kece itu Visya DM.
Visya menghela nafas dalam-dalam sambil memanyunkan bibirnya yang natural tanpa bekas lipstik sedikit pun, karena memang Visya tidak suka make up.
“Bener yah sekarang, cowo kalau di DM sama cewe ngga cantik pasti gitu. Boro-boro chat kita dibalas, dilihat aja enggak.” Visya menggerutu sendirian tanpa sadar kalau temen sebangkunya ngelirik Visya heran.
Setelah 10 menitan Visya nunggu cowo-cowo kece tanggepin DM nya namun tak ada satu pun yang tanggepin DM nya Visya. Mood Visya pun langsung hilang, Visya matikan data seluler handfhone nya dan mengajak teman sebangkunya ke kantin.
“Ana, kekantin yuk. Laper nih” Visya narik-narik tangan sahabatnya itu yang tengah sibuk menulis tugas.
“Bentar. Nanggung nih”
“Tugasnya ntar aja dilanjutin, lagian kan pak Hasan ngga ada” Protes Visya.
Sahabatnya itu pun pasrah. Kalau ngga di iyain, pasti Visya nya makin bawel.
Visya memang sudah lama bersahabat dengan Ana. Jadi tidak heran jika Ana harus mengiyakan kemauan sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGIKHLASKAN
Teen FictionAda kalanya mencintai tidak dengan menghalalkan segala cara, dan ada masa rindu tidak butuh temu.
