Tok...tok...tok
Terdengar seseorang mengetuk pintu kamar Visya.
“Sya, kamu udah bangun belum, ntar telat loh kesekolahnya.” Suara wanita paru baya didepan kamar Visya.
Jam memang sudah menunjukkan jam 7 pagi, namun Visya masih berbaring ditempat tidurnya. Sepertinya hari ini memang Visya tidak ingin kesekolah karena badannya belum enakan.
“Iya mah, Visya udah bangun. Visya ngga kesekolah hari ini, lagi ngga enak badan.” Jawab Visya dari dalam kamarnya.
Wanita paru bayah itu langsung membuka pintu kamar Visya yang memang tidak terkunci.
“Kamu sakit apa nak?” Khawatir ibunya Visya sambil meletakkan telapak tangannya didahi Visya. Berharap demam Visya tidak terlalu tinggi.
“Visya cuman kecapean aja kok mah, ntar juga enakan lagi.”
“Visya pengen sendiri dulu yah mah. Boleh kan?” Pinta Visya yang seperinya lagi ingin sendiri dikamarnya,
“Yaudah, kamu istirahat yah sayang, nanti kamu minum obat. Mamah mau kerumah nenek dulu.”
Wanita paru bayah itu meninggalkan Visya yang masih berada ditempat tidurnya.
Waktu sudah menunjukkan jam 3 sore. Visya masih ditempat tidurnya. Hari ini Visya benar-benar lemas, bahkan makan saja hampir seharian tidak pernah.
Tiba-tiba yang terlintas difikiran Visya adalah Alif, pacarnya.
“Udah jam 3 tapi kok Alif belum kesini yah?” Gumam Visya yang kelihatannya kecewa, karena pacarnya itu tidak menepati janjinya. Padahal hari itu Visya benar-benar butuh Alif. Tapi kenapa Alif malah mengingkari janjinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGIKHLASKAN
Teen FictionAda kalanya mencintai tidak dengan menghalalkan segala cara, dan ada masa rindu tidak butuh temu.