17

5.3K 450 8
                                    


  Panji - panji kerajaan Xiaolu di kibarkan, suara gendang yang bertalu-talu kini terdengar nyaring di atas menara gerbang utama kerajaan Xiaolu.

Sepuluh ribu pasukan kerajaan Xiaolu telah bersiap berperang dan kini telah mengenakan perlengakap pelindung seperti jubah Zirah, penutup kepala, pedang dan belati, tak lupa tombak dan panahan serta perisai yang terbuat dari besi serta baja kualitas terbaik.

Setelah mendapat kode isyarat dari pengawal pribadinya, pangeran Xu secepat kilat menemui kaisar Yuan dan menyampaikan keadaan darurat tersebut.

Sebelum pangeran Xu kembali ke kerajaan Xiaolu, ia meminta Yui Lang untuk tetap tinggal di desa Xaoyu guna berjaga-jaga. Ia meminta Yui Lang menyalakan kembang api sebanyak mungkin apabila terjadi penyerangan tiba-tiba dari orang asing yang bekerjasama dengan Mu Peng.

Dan yang benar saja, sesuai dengan dugaan dan kecurigaannya. Orang-orang dari negara asing melakukan penyerangan. Pangeran Xu mengetahui hal itu saat ia melihat langit malam dari arah barat perairan penuh dengan ledakan kembang api khusus isyarat yang ia berikan pada Yui Lang.

Maka dengan secepat kilat ia bergegas meminta titah kaisar untuk turun langsung memimpin para prajurit kerajaan seraya membabat dan membasmi para musuh. Sayangnya, titah memang sudah di turunkan tapi bukan ia yang akan memimpin para pasukan prajurit melaikan kaisar Yuan sendirilah yang ikut turun tangan sebagai pemimpin pasukan yang akan memimpin menuju desa yang malangnya kini diserang oleh negara asing.

Saat ini pangeran Xu masih setia menunggu kaisar Yuan di depan pintu istana Xiaohong yang merupakan istana yang di khusus untuk permaisuri kerajaan.

* * * * *

Kaisar Yuan telah bersiap untuk berperang dilihat dari pakaian yang ia kenakan merupakan baju zirah pelindung. Ling Ling hanya mampu menatap kaisar Yuan dengan tatapan sayu, ia memang nampak biasa saja namun sebenarnya ada banyak ketakutan dalam dirinya.

Kaisar Yuan masih membisu, ia tak tau ingin memulai percakapan dari mana. Kalimat-kalimat yang telah ia susun kini hilang entah kemana, dan hal tersebut membuat ia seketika bungkam tanpa kata apa-apa.

"Apa yang ada pikirkan yang mulia?" Tanya Ling Ling lemah.

"Jika anda menghawatirkan hamba, hamba tidak apa-apa. Anda boleh pergi dan menyelamatkan nyawa rakyat-rakyat anda dari bahaya" kata Ling Ling berusaha semeyakinkan mungkin

Kaisar Yuan menatap Ling Ling dengan tatapan dalam, ia memang khawatir meninggalkan Ling Ling begitu saja dengan keadaannya yang sedang sakit. Tapi ia harus pergi dan menyelamatkan nyawa-nyawa rakyatnya yang tidak bersalah dan tidak tau apa-apa. Maka dari itu dengan hati sedikit enggan kaisar Yuan akhirnya mengeluarkan beberapa kalimat pertanyaan pada permaisurinya agar ia semakin yakin bahwa pilihannya terjun langsung dalam perang tersebut tidaklah salah.

"Kau yakin baik-baik saja?" Tanya kaisar Yuan dengan nada yang sangat khawatir.

Ling Ling mengangguk dan menjawab "hamba baik-baik saja!"

"Tidak usah menghawatirkan hamba terlalu lama, hamba baik-baik saja. Ada dayang Yun yang akan membantu dan menjaga hamba jika anda belum yakin dengan kondisi hamba, anda harus pecaya dan jangan buang-buang waktu anda di sini" kata Ling Ling mengingatkan namun kaisar Yuan menangkap bahwa kata-kata Ling Ling seperti mengusirnya secara halus.

Kaisar Yuan dengan sedikit kesal akhirnya memilih percaya dan mulai meninggalkan Ling Ling, di dalam hatinya ia terus saja mengutuk sikap Ling Ling yang sama sekali tidak menanggapi kekhawatirannya. Saat ia hendak mencapai pintu, tubuhnya berhenti saat Ling Ling memanggilnya.

"Yang mulia" panggil Ling Ling yang membuat kaisar Yuan menoleh kebelakang.

"Berjanjilah untuk pulang dengan selamat" pinta Ling Ling

.
.
.
.
.
.
.

TBC

Written on Feb 26th, 2019

Bride of the Emperor Yuan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang