2. Permintaan

6.2K 449 17
                                    

Happy reading!

------------

Semenjak diberi tahu bahwa orangtuanya memanggil, Laura terpaksa bergegas menuruni tangga dan menelusuri lorong yang mengarah ke ruangan di mana ayah dan ibunya berada. Walau sudah mengantuk, tapi ia tidak bisa menolak. Omega yang sedang berjalan di depannya mengatakan jika sang ayah sudah menunggu dan berniat memberi tahu sesuatu.

Saat berpapasan dengan beberapa omega yang menyapa bahkan membungkuk sebagai rasa hormat membuat Laura tidak nyaman. Meski sudah terbiasa diperlakukan seperti itu sedari kecil, tapi bukannya merasa senang, ia malah tidak suka. Laura bukan tidak menyukai takdirnya yang terlahir dari pasangan Alpha dan Luna Bright Moon Pack, ia hanya merasa akan menanggung beban berat suatu saat nanti.

Sesampainya di depan ruangan yang dituju, Laura menghela napas sejenak sebelum akhirnya masuk setelah omega tadi membuka pintu. Di sofa panjang yang mengarah langsung pada kedatangannya, ia melihat Alpha Davied bersama Luna Lica yang menunggu.

“Mengapa ayah dan ibu memanggilku? Ini sudah hampir larut malam. Aku juga sudah mengantuk.”

Lica tersenyum menatap putrinya yang telah duduk di sofa tunggal di samping Davied. Putri yang ia lahirkan 20 tahun yang lalu telah tumbuh semakin cantik, dan menjadi putri kebanggaannya serta Bright Moon Pack setelah beratus-ratus tahun ia dan Davied menunggu.

“Tahan sebentar. Kami memiliki kabar baik untukmu.”

“Malam-malam seperti ini, ada kabar baik apa?” tanya Laura. Dalam hati ia meyakini apa yang akan ayah dan ibunya katakan berhubungan dengan mate.

“Ibu juga belum tahu pasti. Lebih baik ayahmu saja yang mengatakannya.”

Mendengar itu, Davied angkat bicara. “Masih ingat dengan apa yang kukatakan tadi siang?”

“Ayah tidak perlu bertanya. Katakan saja sekarang. Lebih cepat akan lebih baik, agar aku bisa segera tidur.”

Davied terkekeh pelan melihat kelakuan Laura yang tidak mirip ibunya. Luna Lica adalah perempuan lembut dan penuh perhatian, sedangkan Laura seperti perempuan tangguh yang tidak akan goyah meski diterpa angin kencang. Sifat yang apa adanya membuat Davied begitu menyayangi Laura, putri semata wayangnya.

“Setelah membicarakannya lagi dengan wizard Eros, dia akhirnya mengatakan sesuatu mengenai mate-mu. Kau tidak perlu pergi ke pack lain selain yang dia disebutkan.”

Laura berdecak kesal. “Yah, aku tidak suka dia meramal masa depanku. Entah sudah berapa kali kukatakan hal itu padanya.”

“Sayang, wizard Eros hanya menuruti permintaan ayahmu. Ayahlah yang ingin membantu menemukan mate-mu agar kau tidak terlalu lama menunggu,” sahut Lica. Sebagai seorang ibu, ia juga menginginkan yang terbaik untuk putrinya.

“Sebentar lagi wizard Eros ke sini. Kau bisa tanyakan sendiri padanya. Tetapi ingat, bicaralah dengan sopan layaknya putri seorang Alpha.”

“Ayah tidak perlu menasihatiku berkali-kali. Aku tahu. Tapi jika dia terlalu ikut campur tentang masa depanku, aku tidak mau bersikap sopan ataupun menghormatinya lagi.”

“Ibu sudah tidak heran lagi denganmu.” Lica menimpali. “Sudah jelas dia bersikap layaknya dirimu dulu,” tambahnya pada Davied.

“Baguslah. Maka dia tidak akan kalah jika seandainya yang menjadi mate-nya nanti merupakan pria berkuasa melebihiku,” balas Davied tenang. Tidak keberatan dengan sikap putrinya.

“Apakah ada yang berkuasa melebihi Ayah? Siapa dia?” Kening Laura mengernyit di tengah kantuknya.

“Kau sungguh tidak tahu jika ada satu pack yang berdiri kokoh melebihi pack kita? Apa kau tidak pernah mendengarnya? Tidak ada yang pernah memberitahumu?”

TERRITORY OF A WEREWOLF : Luna Reincarnation [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang