19. Malam Panjang yang Membahagiakan

3.8K 265 8
                                    

Happy reading!

------------

Sebagai penyuka ketenangan, Daniel menyukai kesunyian ruang galeri malam ini. Apalagi cahaya remang membuatnya seperti dewa kegelapan, duduk bertahta di singgasana dengan kekuasaan memancar di sekelilingnya. Sementara mata tajam yang ia miliki menambah kesan kejam dan misterius di saat bersamaan, ditambah angin malam yang masuk melalui jendela terbuka membuat ruangan menjadi semakin dingin seperti sifatnya.

Selagi berdiam di tempat duduk, telinga Daniel yang tak kalah tajam menangkap pergerakan langkah kaki yang mendekat. Namun berhenti cukup lama di depan pintu, seperti ada keraguan untuk melangkah lebih jauh dan menemuinya.

Setelah dua menit terlewati, akhirnya pintu dibuka. Sekarang Daniel bisa melihat Jack dengan keraguan yang nyata.

“Akhirnya kau datang juga,” ujar Daniel saat Jack berdiri di depannya.

“Menyebalkan sekali menjadi Beta. Salah ataupun tidak, tetap dia yang harus menemui pimpinan,” balas Jack.

“Maafkan aku, Jack. Selama ini aku tidak bermaksud membohongimu.” Daniel bersungguh-sungguh seraya berharap Jack mau memaafkannya.

“Selama itu masih tidak ingin jujur, Alpha? Sudah dua ratus tahun lebih. Kau pasti masih menyembunyikannya jika aku tidak mendengar percakapanmu dengan Nona Laura kemarin.”

Daniel tidak menampik ucapan Jack karena memang benar ia akan tetap merahasiakannya. Tidak hanya pada Jack, tapi semua orang juga. Hanya saja malam itu ia tidak menyangka bisa menceritakannya pada Laura, sehingga tanpa sengaja di dengar oleh sang Beta.

“Aku pasti tampak bodoh saat kau bertanya apakah aku masih tidak menyukai kehidupanku sebagai werewolf.”

“Saat itu kau mengatakan ada baiknya menjadi seperti kami, karena kau bisa hidup lebih lama.” Kenang Daniel pada masa lalu mereka.

“Benar. Ada untungnya menjadi werewolf. Tapi aku sangat menyayangkan kau yang tidak jujur. Meski alasanmu Alpha Deavon atau apa pun itu, tetap saja tidak dibenarkan, Alpha.”

“Aku tahu. Saat itu ayah hanya mencoba melindungiku. Apalagi ketika dia tahu alasan mengapa aku melakukan itu.”

“Apa alasanmu saat itu?” tanya Jack.

“Tidak tega, salah satunya,” jawab Daniel seraya tersenyum kecil. Ia kemudian mencoba menjelaskan. “Saat melihatmu di pinggir sungai dalam keadaan sekarat, aku tidak tega. Sangat disayangkan jika kau mati begitu saja ketika kau masih sangat muda. Lalu tiba-tiba terpikir untuk menjadikanmu temanku. Tanpa pikir panjang aku mengubahmu. Tidak hanya karena rasa kasihan, tapi juga dengan harapan kita akan berteman.” Sejenak Daniel melirik jam di dinding dekat obor. “Sayangnya tiba di kastil, ayah dan ibu sangat marah mengetahui apa yang sudah kulakukan. Dan saat kau terbangun, ayah berinisiatif sendiri, mengatakan jika itu perbuatan rogue liar yang tidak kami kenal. Dia tak ingin aku disalahkan.”

Akibat terlalu lama menunggu, Daniel hampir kehilangan banyak waktu. Sekarang sudah saatnya ia mengakhiri pembicaraan dengan sang Beta.

“Sekali lagi aku meminta maaf. Kau mungkin sulit memaafkan, tetapi takdir sudah tidak bisa diubah.” Daniel lantas berdiri. “Sekarang, apa kau masih membutuhkan penjelasan?”

TERRITORY OF A WEREWOLF : Luna Reincarnation [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang