Happy reading!
------------
Daniel, Laura, Alisia, serta Danzell saat ini sedang berada di sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk berbincang, setelah beberapa saat lalu menyelesaikan makan malam. Ketiganya diminta Alisia berada di sana lantaran perempuan itu berniat mengatakan sesuatu.
“Maaf sebelumnya karena mengganggu waktumu, Alpha. Berhubung kau sudah mengizinkanku pergi ke Bright Moon Pack, aku memutuskan untuk pergi besok pagi selama beberapa hari. Apakah kau menyetujuinya?”
Daniel mengangguk. “Apa kau akan pergi sendiri?”
Alisia mengiyakan.
“Asal bisa menjaga diri, aku tidak masalah, tapi bawalah seseorang untuk berjaga-jaga.”
“Jika membawa seseorang, aku hanya akan membuang waktu. Aku tidak bisa membawanya menghilang. Rute yang dilalui juga pasti sulit. Jadi, lebih baik aku pergi sendiri dan kembali secepatnya. Lagi pula aku ingin merahasiakan kepergianku dari yang lain. Akan lebih baik tidak ada yang tahu.”
Daniel membenarkan. Ia tampak setuju. “Kuharap kau baik-baik saja di sana. Jika terjadi sesuatu, segera kirim kabar padaku.”
“Ya, Alpha tidak perlu khawatir. Aku bisa menjaga diri.”
Daniel kembali mengangguk. “Apa masih ada yang ingin kau katakan?”
“Tidak ada. Alpha bisa meninggalkan kami. Sekarang aku hanya ingin bicara dengan mereka berdua.” Alisia menatap Danzell dan Laura bergantian. “Mohon Alpha mengizinkan Danzell untuk terlambat latihan malam ini.”
Daniel juga menatap Danzell dan Laura bergantian sebelum menyetujui. Ia kemudian bangkit berdiri dan melirik Laura lagi sebelum pergi, seolah memberi kode untuk segera menyusulnya nanti begitu selesai dengan Alisia.
Seperginya Daniel, Alisia mulai bertanya pada Laura mengenai Eros yang belum sempat ia tanyakan sebelumnya.
***
Satu jam kemudian berkat penciumannya yang tajam, Laura bisa menemukan Daniel dengan cepat. Saat ini ia sudah berdiri di depan pintu kayu berwarna coklat dengan ukiran bunga di tengahnya. Ia terdiam cukup lama di depan pintu itu sambil memperhatikan lekat-lekat pintu kayu tersebut. Lebih tepatnya pada ukiran bunga yang berbentuk seperti bunga nymphaea.
Detik selanjutnya Laura memejamkan mata erat sambil menggeleng pelan, dan lagi-lagi memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit. Ia berusaha menahannya. Sebisa mungkin menghentikan pikiran aneh dan mencoba mengatasi rasa sakit tersebut.
Setelah lama terdiam, Laura memutuskan untuk segera masuk saat sudah merasa lebih baik. Entah apa yang Daniel lakukan di dalam sana, tapi ia lega pria itu tak keluar menemuinya.
Pintu akhirnya dibuka, kemudian ditutup kembali oleh Laura. Matanya langsung tertuju pada sosok Daniel yang berdiri di dekat jendela yang terbuka. Bayangannya tampak luar biasa, gagah dan misterius dalam ruangan temaram akibat sinar bulan dan satu-satunya lilin yang menyala di atas meja.
Saat Daniel berbalik membelakangi jendela, Laura dapat melihat ekspresi wajahnya. Dingin.
“Mengapa baru masuk? Apa yang menarik di luar sana sehingga kau sangat lama?”
KAMU SEDANG MEMBACA
TERRITORY OF A WEREWOLF : Luna Reincarnation [TAMAT]
WerewolfSUDAH TAMAT. Sequel dari TERRITORY OF A WEREWOLF : Fate as Luna. Yang belum membaca, diharapkan baca cerita sebelumnya! ___________ Laura Harrison, anak perempuan yang terlahir dari Alpha Bright Moon Pack 20 tahun lalu. Laura mengalami banyak hal ya...