15. Rahasia yang Disembunyikan

4K 301 11
                                    

Happy reading!

------------

Malam sudah semakin larut. Namun dua penghuni ruang galeri masih terlihat bersama. Tidak lagi berdiri di dekat jendela, sejak hampir tiga menit yang lalu mereka telah duduk di sofa panjang, saling bersisian.

Sementara ruangan yang sebelumnya temaram sekarang sudah cukup terang. Setelah menyatakan akan segera menandai Laura dan perempuan itu setuju menunggu, Daniel menyalakan beberapa obor serta lilin lagi, dan meminta Laura tinggal di ruangan itu lebih lama. Seperti yang sebelumnya Daniel katakan, ia ingin bicara banyak hal dengan sang mate.

“Apakah yang terukir di pintu itu bunga teratai?” tanya Laura setelah melirik sejenak ke arah pintu. Meski sudah tahu pasti lantaran bisa melihatnya dengan jelas, tapi Laura hanya ingin bertanya.

“Ya. Teratai. Itu bunga kesukaan ibuku.”

“Ukirannya cukup rumit, tapi cantik.” Laura tidak berbohong. Meski merasa aneh dengan ukiran itu, ia juga mengaguminya karena tak bisa memungkiri keindahan dari ukiran tersebut. “Mengapa ibumu menyukai bunga itu?”

“Karena baginya teratai adalah bunga paling indah diantara bunga lainnya. Meski hidup di air, di lumpur, atau bahkan di lingkungan kotor dan menjijikan sekalipun, bunga itu tetap mempertahankan keindahan yang dimiliki. Tidak tenggelam dan tetap terhormat. Ibu ingin hidup seperti itu. Tetap indah dan anggun di saat bersamaan.”

Padahal bagi Laura bunga mawar jauh lebih indah. Punya perlindungan diri yang bagus serta memiliki berbagai macam warna yang menarik. Tak ketinggalan aromanya yang kuat dan tak terbantahkan sebagai bunga lambang cinta.

Laura paling menyukai mawar merah. Ia ingin segera mendapatkannya walau hanya beberapa tangkai yang ingin ia letakkan dalam vas di dekat ranjang. Bukan bunga tulip atau bunga lainnya. Tetapi para omega mengatakan bahwa tak banyak mawar yang hidup di Golden Moon Pack, ditambah sang Alpha melarang semua orang memetiknya lantaran bunga itu merupakan bunga kesukaan sang Luna.

Laura sempat terkejut mengetahui bahwa ia dan mate Daniel terdahulu memiliki bunga kesukaan yang sama. Ia bertanya-tanya, akankah sang Alpha memperbolehkannya memiliki setangkai saja jika pria itu tahu bahwa ia juga menyukai bunga itu.

Dan sekarang Laura semakin merindukan taman bunganya.

“Karena itu ayah bersusah payah mengukirnya, demi ibu yang sangat menyukai teratai dan ruangan ini,” tambah Daniel seraya menerawang ke arah pintu. Ia lalu menatap Laura. “Mau mendengar hal lain tentangnya?”

Laura mengiyakan dengan anggukan.

“Dia sangat suka melukis. Hampir semua lukisan yang terpajang di kastil ini dibuat olehnya. Bahkan saat kecil sesekali dia mengajariku. Tetapi karena ayah orang yang tegas, ayah selalu menuntutku untuk latihan bersamanya, bukan melukis bersama ibu.”

Sesaat Laura kembali menatap lukisan di dekatnya. Sejak Daniel menyalakan obor, ia dapat melihat dengan jelas lukisan itu. Musim gugur yang sangat indah. Ia menyukainya, namun lagi-lagi ia merasa deja vu.

“Karena itu kau menjadi Alpha yang hebat. Berkat latihan ayahmu. Ibumu juga sangat berbakat,” ucap Laura. Tersenyum pada Daniel yang lagi-lagi menatapnya. “Lalu bagaimana dengan ayahmu? Selain tegas, seperti apa dia?”

“Dia mate yang sangat dibanggakan ibu. Dia ayah yang baik untukku dan pemimpin yang berguna untuk kawanannya.”

Daniel tidak bisa menahan senyum getirnya. Apalagi saat mengingat peristiwa 121 tahun silam. Sedih, benci, menyesal, dan perasaan merindukan saat masih bersama kedua orangtuanya tak bisa dikendalikan.

TERRITORY OF A WEREWOLF : Luna Reincarnation [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang