Happy reading!
------------
Kicauan burung-burung kecil yang hinggap di dahan pohon dan saling bersahutan mengusik Laura. Mengakibatkannya terbangun dari tidurnya yang tidak begitu nyenyak.
Meski masih mengantuk, Laura memaksakan diri, menyibak selimut, lalu turun dari ranjang menuju jendela yang masih tertutup tirai berwarna marun. Ketika membuka tirai tersebut, sinar matahari langsung menerobos masuk, menembus kaca jendela dan menyinari kamar yang tadinya masih temaram.
Laura yang belum ingin beranjak membawa pandangannya ke atas sana. Menatap langit biru dan menikmati sejenak awan indah yang terbentuk. Dengan begitu ia berharap tidak lagi mengantuk agar bisa memulai pagi lebih baik daripada kebiasaan di pack-nya.
Mata Laura kemudian turun ke bawah. Menatap di kejauhan sana di mana hanya ada hamparan pohon-pohon besar nan tinggi yang mendominasi. Tidak ada taman mawar dan aromanya. Tidak ada angin segar yang menggugah indra penciumannya.
Tidak seperti di Bright Moon Pack, saat membuka jendela kamarnya yang besar, aroma mawar langsung tercium dan hamparan bunga itu terlihat jelas dalam pandangan.
Sekarang Laura malah merindukan pack-nya, rumahnya dan segala macam kebiasaannya di sana.
Menit berikutnya Laura termenung saat mengingat mimpi aneh yang selalu datang menghantui tidurnya, dimulai sejak ia beranjak dewasa.
Mimpi aneh itu lagi. Lagi dan lagi.
Akhirnya sedikit demi sedikit Laura bisa mengingat gambaran di mimpi itu. Mimpi yang seperti refleksi dari alam bawah sadarnya. Ia melihat seorang perempuan muda yang amat cantik terkurung di sebuah penjara dengan pakaian lusuh, dan tangis berderai sesegukkan yang selalu terdengar pilu.
Laura bahkan sempat berpikir untuk bertanya pada Eros tentang mimpi yang terasa nyata itu, tetapi ia ragu. Berulang kali ia memiliki pikiran sama, berulang kali juga gagal karena keraguan.
Ada apa denganku?
Satu kalimat tanya yang selalu terpikir setelah ia terbangun akibat mimpi aneh itu. Namun setelah berulang kali memikirkannya, ia tak pernah menemukan jawaban yang tepat.
Laura kemudian berbalik membelakangi jendela ketika mendengar ketukan di pintu. Dilihatnya pintu telah terbuka, menampilkan Nero yang berjalan menghampiri.
“Nona Laura, kau bangun terlambat lagi?” Nero sudah tidak heran dengan kebiasaan sang nona. Tetapi mereka sedang berada di Golden Moon Pack di mana mereka tidak bisa berperilaku seenaknya. “Sebentar lagi waktunya sarapan, Nona. Kau tidak ingin dimarahi seperti tadi malam, bukan?”
Laura tersadar telah membuang banyak waktu. Ia langsung mengangguk saat Nero memintanya bersiap sementara pria itu akan menunggu di luar. Setelahnya segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri seraya berharap ia tidak terlambat lagi.
***
Meja sudah hampir penuh. Hidangan dan berbagai perlengkapan juga sudah tersusun rapi. Tetapi yang terlihat di meja makan pagi ini hanya Angeline dan Danzell, serta Jack yang baru memasuki ruangan.
“Kapan kau kembali?” Jack bertanya saat hendak duduk. Ia sedikit tak percaya bahwa perempuan itu telah kembali, dan sekarang sedang duduk nyaman di samping Danzell yang diam saja menunggu kedatangan sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERRITORY OF A WEREWOLF : Luna Reincarnation [TAMAT]
WerewolfSUDAH TAMAT. Sequel dari TERRITORY OF A WEREWOLF : Fate as Luna. Yang belum membaca, diharapkan baca cerita sebelumnya! ___________ Laura Harrison, anak perempuan yang terlahir dari Alpha Bright Moon Pack 20 tahun lalu. Laura mengalami banyak hal ya...